Reporter: Intan Nirmala Sari, Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah diliputi sentimen positif, baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi, waspadai ancaman aksi ambil untung di tengah tren indeks yang bullish. Sekadar mengingatkan, IHSG Jumat lalu (4/1) ditutup menguat 0,86% ke 6.274,54. Dalam sepekan, IHSG naik 1,29%.
Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu mengumumkan kenaikan upah pekerja, tetapi Chairman Federal Reserve Jerome Powell membuka peluang The Fed menyetop sementara kenaikan bunga jika ekonomi AS melemah. Selama ini, pasar khawatir kenaikan bunga The Fed yang agresif menjegal pertumbuhan ekonomi.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, dari dalam negeri, investor juga lega dengan inflasi yang diumumkan pekan lalu, serta cukup optimistis dengan kinerja keuangan emiten di kuartal IV-2018.
Tapi secara teknikal, IHSG terlihat sudah jenuh beli atau overbought, ditandai penurunan volume transaksi. "Mengacu dengan kondisi tersebut, umumnya dibayangi aksi profit taking," kata Valdy, Jumat (4/1).
Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo menambahkan, pertemuan AS dan China untuk membicarakan hubungan dagang belum bisa membawa sentimen positif bagi bursa. "IHSG pekan depan lebih flat atau negatif, bergerak di kisaran 6.180 sampai 6.260," kata Praska.
Sedangkan Valdy memperkirakan, IHSG Senin (7/1) terkoreksi dan bergerak dengan rentang pergerakan indeks di 6.175 hingga 6.350.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News