Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka pekan ini dengan angka merah. IHSG terkoreksi 0,83% menjadi 4.302,94, Senin (5/11). Indeks mencoba bertahan di atas level 4.300. Tapi para analis memperkirakan IHSG hari ini (6/11) berpotensi turun di bawah level psikologis tersebut.
Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf, mengatakan IHSG absen dari sentimen positif setelah berakhirnya masa laporan keuangan kuartal III 2012. Pelemahan IHSG juga akibat terseret jatuhnya Wall Street.
Di saat yang sama, beberapa data terakhir dalam negeri kurang memuaskan. Setelah tingkat inflasi dan ekspor yang melemah, kemarin Badan Pusat Statistik merilis produk domestik bruto (PDB) kuartal III yang lebih lemah dari kuartal sebelumnya.
PDB Indonesia selama Juli hingga September 2012 hanya naik 6,17%. Padahal di kuartal II 2012 pertumbuhan Indonesia masih 6,37%. “Sekarang fokus pasar kembali kepada sentimen global,” tutur Alwi.
Pusat perhatian pasar kini mengarah ke pemilihan presiden Amerika Serikat pada 6 November nanti. Pasar mengharapkan calon petahana Barack Obama kembali memenangi pemilu. Menurut Alwy, jika kepemimpinan AS berganti, maka kebijakan fiskal ikut berubah dan untuk jangka pendek bisa menggoyang pasar kembali. “Tapi kalau Obama menang kembali, pasar bisa bullish lagi,” kata dia.
Analis Corfina Capital, Deni Hamzah, menilai kendati kemarin bertahan di atas support 4.300, indeks hari ini berpotensi turun di bawah itu. “Karena stochastic menunjukkan arah koreksi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
