Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target penjualan obligasi neara ritel seri ORI020 yang sebesar Rp 15 triliun tercapai sebelum masa penawaran berakhir. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengonfirmasi target yang tertera di aplikasi e-SBN untuk ORI020 sebesar Rp 15 triliun sudah habis terjual pada 18 Oktober.
Sementara, jadwal penawaran ORI020 sejatinya masih sampai 21 Oktober. Kompak, para mitra distribusi juga mengatakan target penjualan sudah lebih dulu tercapai sebelum masa penawaran akhir.
General Manager Divisi Wealthmanagement BNI Henny Eugenia menyampaikan hasil pemesanan ORI020 di BNI mencapai Rp 1,65 triliun atau sebesar 330% dibandingkan dengan target awal disampaikan BNI ke Kemenkeu. BNI sudah dapat mencapai target awal pada hari ketujuh masa penawaran ORI020.
Baca Juga: Bank BCA berhasil menjual ORI020 sebanyak Rp 3,4 triliun
Sedangkan, per 18 Oktober kuota nasional yang tercantum pada sistem e-SBN sudah menunjukkan angka 0 atau habis. "Mengingat masih banyaknya permintaan investor untuk berinvestasi pada ORI020, kami sempat mengkonfirmasi kepada pihak Kemenkeu terkait kemungkinan penambahan kuota, tetapi sesuai arahan dari Kemenkeu bahwa tidak ada penambahan kuota nasional," kata Henny.
Dilihat dari profil pembeli ORI020 melalui BNI, rata-rata masih didominasi oleh generasi Baby Boomer dan Gen X. Generasi Milenial memberikan kontribusi 12% dari total pemesanan Rp 1,65 triliun. Terjadi penurunan dari sisi total jumlah investor, yang terindikasi karena kuota nasional yang telah habis sebelum masa penawaran berakhir. Hal ini menyebabkan masih banyak permintaan ORI020 yang belum terserap.
Henny mengatakan keunggulan utama ORI020 adalah aman dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga lebih likuid dan terdapat potensi capital gain. Selain itu, Kupon ORI020 yang di atas rata-rata deposito dengan pajak lebih rendah, juga menambah daya tarik dari instrumen ini.
Baca Juga: Target penjualan ORI020 di Bank Mandiri terlampui hingga Rp 1,97 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News