kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harum Energy Dibayangi Cadangan nan Minim


Selasa, 30 Oktober 2012 / 10:26 WIB
Harum Energy Dibayangi Cadangan nan Minim
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja beraktivitas di Proyek Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020). Sambut HUT RI Ke-76, Meikarta berikan promo cask back Merdeka, ini syaratnya


Reporter: Muhammad Khairul |

JAKARTA. Cadangan batubara merupakan aset terpenting bagi produsen batubara. Tanpa itu, perusahaan batubara bak macan ompong.

Ketersediaan dan kualitas cadangan batubara inilah yang menjadi perhatian jika ingin mengukur prospek PT Harum Energy Tbk (HRUM). Sampai akhir semester I lalu, total cadangan batubara Harum mencapai 106 juta ton.

Angka itu lebih rendah dibandingkan produsen batubara yang lain. Sebut saja PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dengan kepemilikan cadangan batubara mencapai 2 miliar ton.Atau, cadangan batubara PT Indo Tambangraya Megah yang nilainya 390,2 juta ton. Sementara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) diperkirakan memiliki cadangan batubara hingga 1 miliar ton.

Analis Panin Sekuritas Fajar Indra menghitung, total cadangan batubara Harum tadi bakal habis dalam 7-9 tahun ke depan. "Rentang itu adalah yang terendah dalam industri pertambangan," ujar dia.

Tiga tahun terakhir, kenaikan rerata produksi batubara Harum mencapai 30% per tahun. Fajar memprediksi, dalam lima tahun ke depan, produksi batubara Harum rata-rata 15,6%.

Tingkat produksi itu terbilang cepat mengingat minimnya cadangan batubara Harum. "Yang bisa dilakukan adalah akuisisi lahan atau mencari metode-metode lain untuk menambah cadangannya," kata Fajar.

Harum berpeluang melebarkan ekspansi melalui PT Santan Batubara, anak usahanya yang 50% sahamnya dia kuasai. "Sekitar 70% area konsesi Santan belum dieksplorasi," catat Fajar.

Produksi tetap kencang

Harum menemukan sumber daya batubara anyar alias join ore reserve committee (JORC) di blok Uskap, Santan, sebesar 40 juta ton. Namun, emiten ini belum mengungkapkan nilai cadangan yang ekonomis untuk ditambang di blok itu.

Harum juga baru saja mengakuisisi 50,5% saham PT Karya Usaha Pertiwi, dari PT Karya Wijaya Aneka Mineral, senilai US$ 2 juta. Perusahaan itu memiliki konsesi tambang di Kalimantan Timur.

Sekretaris Perusahaan Harum Energy Alexandra Mira bilang, tambang itu statusnya greenfield dan ditargetkan mulai beroperasi tahun depan. Untuk memastikan berapa cadangan yang tersimpan di tambang baru itu, Harum masih harus melakukan proses pengeboran lebih lanjut.

Meski cadangan tipis, Harum tetap menggeber produksi. Tahun ini, target produksi batubara dikejar 12,5 juta ton. Angka itu sudah direvisi dari target sebelumnya sebesar 13 juta ton-14 juta ton.

Analis Trimegah Securities Frederick Daniel Tanggela menuturkan, produksi batubara HRUM bisa meningkat berkat operasi anak usahanya, yaitu PT Tambang Batubara Harum. Anak usaha itu mulai beroperasi pada semester II-2012. Produksinya diperkirakan mencapai 1 juta ton, sehingga tahun depan total produksi batubara HRUM mencapai 11,5 juta ton.

Dia merekomendasikan buy HRUM dengan target harga Rp 7.400, yang mencerminkan PER 9,8x, tahun 2013. Fajar menyarankan netral dengan target harga Rp 6.350. Terbatasnya cadangan batubara HRUM menjadi pertimbangan utama. Yusuf Ade Winoto dari OSK Nusadana merekomendasikan buy dengan target harga Rp 7.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×