kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari pertama, ORI-011 terjual Rp 2,79 triliun


Kamis, 02 Oktober 2014 / 18:07 WIB
Hari pertama, ORI-011 terjual Rp 2,79 triliun
ILUSTRASI. Simak syarat dan ketentuan promo nonton di CGV, bayar pakai kartu debit Bank Jago


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  Peminat obligasi negara ritel (ORI) seri 011 membanjir.  Hari pertama masa penawaran ORI Rabu (1/10), total pemesanan ORI mencapai Rp 2,79 triliun.

"Mayoritas pemesan berasal dari Jakarta, " kata Direkutur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Loto Srinaita Ginting, Jakarta,  Kamis (2/10).

Loto merinci,  jumlah pemesanan ORI dari Jakarta mencapai Rp 1,28 triliun.  Kemudian, untuk pemesanan ORI dari Indonesia Barat kecuali Jakarta mencapai Rp 1,20 triliun,  serta Indonesia Tengah atau Timur mencapai Rp 310 miliar.

Sementara itu,  total investor mencapai 4.643 orang.  Investor dari wilayah Jakarta mencapai 2.086 orang,  investor Indonesia Barat kecuali Jakarta mencapai 2.058 orang, serta investor Indonesia Tengah atau Timur mencapai 499 orang.

Namun,  untuk rata-rata pemesanan masih relatif besar. "Rata-rata pemesan adalah Rp 602 juta, " kata Loto.

Pemerintah menawarkan kupon sebesar 8,5% per tahun bagi investor yang berinvestasi di instrumen ini. Pembayaran kupon akan dilakukan pada  tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali akan dilakukan pada 15 November 2014.

ORI-011 ini akan ditawarkan selama dua pekan mulai 1 hingga 16 Oktober 2014 mendatang. Sedangkan tanggal penjatahan pada 20 Oktober 2014 dan setelmen pada 22 Oktober 2014.

ORI11 bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo 15 Oktober 2017. Pemerintah menetapkan minimum holding period selama satu periode pembayaran kupon pertama. Dengan demikian,  surat utang ini baru dapat diperjualbelikan pada tanggal 15 November 2014.

Investor dapat membeli ORI dengan minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimum pemesanan sebesar Rp 3 miliar. Pemerintah menargetkan bisa menyerap dana Rp 20 triliun dari penerbitan ORI ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×