kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.870   69,00   0,43%
  • IDX 7.149   -12,48   -0,17%
  • KOMPAS100 1.094   -0,36   -0,03%
  • LQ45 869   -2,98   -0,34%
  • ISSI 217   0,42   0,20%
  • IDX30 444   -1,98   -0,44%
  • IDXHIDIV20 536   -3,64   -0,67%
  • IDX80 126   0,07   0,06%
  • IDXV30 135   -1,09   -0,80%
  • IDXQ30 148   -1,10   -0,74%

Hari ini rupiah menguat, bagaimana Jumat besok ?


Kamis, 14 Juli 2016 / 20:07 WIB
Hari ini rupiah menguat, bagaimana Jumat besok ?


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Posisi dollar Amerika Serikat (AS) yang tengah terhimpit diprediksi bisa jadi kekuatan rupiah untuk unggul diperdagangkan akhir pekan Jumat (15/7) besok.

Di pasar spot, Kamis (14/7) valuasi rupiah merangkak naik 0,10% di level Rp 13.073 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan dengan penguatan di kurs tengah Bank Indonesia yang terangkat tipis 0,05% ke level Rp 13.088 per dollar AS.

Sri Wahyudi, Analis PT Garuda Berjangka faktor tax amnesty juga masih berikan kekuatan bagi rupiah. Sebab, pasar optimis memandang lonjakan dana yang bisa diserap pemerintah. Hal ini cukup beri kekuatan bagi rupiah.

Pergerakan akhir pekan akan banyak ditopang oleh respon positif pasar akan keputusan Bank of England pertahankan suku bunganya di level 0,50%. Setelah hasil tersebut dirilis tadi, poundsterling menguat tajam atas dollar AS.

"Sekarang tinggal lihat kelanjutan sikap dan pandangan ekonomi BoE serta kolaborasi dengan PM Inggris yang baru, Theresa May," imbuh Wahyudi.

Dengan penguatan poundsterling saat ini, kans rupiah unggul terbuka mengingat posisi USD yang tertekan. Apalagi jika nantinya sajian data klaim pengangguran mingguan benar membengkak dari 254.000 menjadi 263.000, tentu akan semakin memojokkan dollar AS.

"Celah penguatan rupiah tetap terjaga maka potensi penguatan masih bisa berlangsung," tebak Wahyudi. Meski dinilai penguatan akan terbatas.

Sebab, jika posisi rupiah terus menguat Bank Indonesia diprediksi akan melakukan intervensi. Hal itu dilakukan untuk menjaga nilai ekspor jangan sampai tergerus akibat penguatan yang signifikan dalam waktu singkat. "Selain kans koreksi teknikal juga ada karena penguatan sudah cukup tajam," tambah Wahyudi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×