Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah harus akui keunggulan dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah pun tidak dapat dihindari.
Di pasar spot, Senin (25/5) posisi rupiah merosot 0,22% ke level Rp 13.187 terhadap dollar AS dibanding hari sebelumnya. Begitu juga di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga masih melemah dihadapan USD sebesar 0,38% di level Rp 13.186.
Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures menjelaskan bahwa pergerakan rupiah tertekan katalis eksternal yang positif. Salah satunya adalah efek bagusnya data inflasi inti AS April 2015 yang naik dari sebelumnya 0,2% menjadi 0,3%.
“Ditambah lagi pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen bahwa kenaikan suku bunga masih berpeluang dilakukan pada tahun 2015,” kata Nizar.
Ini memberi penguatan pada index USD untuk melambung dan menekan mata uang lainnya di pasar termasuk rupiah. Sampai Senin (25/5) pukul 16.45 WIB index USD sudah naik 0,34% ke level 96,34 dibanding hari sebelumnya.
Tekanan dollar AS yang besar ini membuat rupiah sulit untuk beranjak naik. Bahkan diduga masih akan melemah meski dalam range yang sempit hingga Selasa (26/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News