Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah menembus rekor baru, hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat. Pada perdagangan Selasa (31/3) IHSG naik 1,47% ke level 5.518,67.
Ini adalah level tertinggi sepanjang hayat bursa. Sementara itu, laju bursa saham Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pasifik menurun 0,3% ke 146,11 hingga pukul 16.05 waktu Hong Kong.
Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia, mengatakan, kemarin IHSG dipengaruhi sentimen dalam maupun luar negeri. Sentimen dari luar, misalnya, rencana Pemerintah China mengumumkan kebijakan baru bidang properti untuk memperbaiki perekonomian. "Hal itu direspons positif oleh bursa saham Amerika, indeks Dow Jones naik hingga 1,6%." terangnya. Ini juga mendorong IHSG.
Penguatan IHSG juga antisipasi investor terhadap data inflasi dalam negeri yang diprediksi masih deflasi. Serta laporan keuangan emiten cukup positif atau sesuai perkiraan investor. Alwy menyebutkan, salah satunya GGRM yang mencatatkan laba bersih 24,02% year on year (yoy) tahun lalu.
Dengan beberapa sentimen positif itu, dana investor asing kembali masuk. Tercatat, asing mencatatkan net buy senilai Rp 882,08 miliar.
Sementara dari sisi teknikal, Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Parningotan Julio menuturkan, IHSG kemarin break up di atas upper bollinger band. Indikator MACD juga berpotensi golden cross dengan RSI uptrending dan indikator stochastic menguat.
Alwy menduga, hari ini IHSG akan bergerak di 5.498-5.545 dan Parningotan di 5.460-5.560.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News