Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Alhasil, dengan tingginya permintaan dan sedikitnya pihak penjual membuat harga saham tersebut melejit. Sementara saat ini, terlihat pembeli di pasar perdana mulai melakukan profit taking sehingga harganya jatuh.
Dari segi bisnis, Stefanus melihat SOHO memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena potensi konsumer masyarakat Indonesia masih sangat besar dan sekarang semakin sadar terhadap kesehatan.
"Perusahaan ini memiliki portofolio produk yang berbagai macam dan ada juga yang merupakan market leader. SOHO juga memiliki model bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir," imbuhnya.
Baca Juga: Astra Graphia (ASGR) menaikkan pinjaman ke anak usahanya Astragrahia Xprint
Ia merekomendasikan pelaku pasar agar tidak masuk untuk saat ini lantaran harganya sudah terlalu tinggi.
Senada, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama Analis Binaartha Sekuritas juga menyatakan bisnis dalam industri farmasi masih mempunyai prospek yang cerah ke depannya seiring dengan permintaan yang terus meningkat di tengah pandemi.
Nafan memprediksi saham SOHO akan turun lebih dulu ke level support 11.350, kemudian support selanjutnya berada di 8.700. Nafan belum merekomendasikan saham ini lantaran harganya sudah terlalu tinggi.
Selanjutnya: Kimia Farma (KAEF) akan memproduksi Avigan untuk obat Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News