kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga turun tajam, saham Astra International bisa dikoleksi


Kamis, 05 Juli 2018 / 21:29 WIB
Harga turun tajam, saham Astra International bisa dikoleksi
ILUSTRASI. PT Astra International Tbk


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) diyakini masih cukup positif walaupun emiten tersebut menghadapi sejumlah tantangan bisnis sepanjang tahun ini.

Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan, sejauh ini ASII tengah menghadapi tantangan persaingan di industri otomotif yang meningkat. Hal ini disebabkan penjualan mobil Mitsubishi dan Suzuki yang terus meningkat dan mengancam posisi Toyota, Daihatsu, dan Honda yang dimiliki oleh ASII.

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang sudah mencapai tiga kali juga perlu dicermati oleh emiten tersebut secara jangka panjang.

Naiknya suku bunga acuan hingga mencapai 5,25% diyakini juga akan mendongkrak suku bunga kredit perbankan. Hasilnya, akan ada pengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor oleh masyarakat yang selama ini kerap menggunakan sistem transaksi kredit. “Seberapa besar pengaruhnya akan terlihat di kuartal tiga dan empat tahun ini,” ujar Alfred, hari ini (5/7).

Ia melanjutkan, untuk mengatasinya ASII dinilai perlu memberlakukan diskon atau pemberian hadiah sebagai bonus ketika produknya terjual. Hal itu diharapkan mampu membuat para pelanggan tetap membeli produk kendaraan bermotor milik ASII.

Terlepas dari itu, Alfred melihat bahwa prospek bisnis ASII masih cukup cerah. Kebijakan di bidang transportasi seperti aturan ganjil-genap di Jakarta dan rencana kenaikan tiket masuk jalan tol belum akan mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor ASII. “Kecuali, kalau di saat yang sama ada perbaikan dari moda transportasi umum sehingga masyarakat beralih dari kendaraan pribadi,” ucapnya.

Di samping itu, ASII dinilai juga masih bisa mengandalkan lini bisnis lainnya yang terbukti menguntungkan. Salah satunya bisnis alat berat lewat anak usahanya PT United Tractors Tbk (UNTR). Alfred bilang, tren kenaikan harga komoditas secara langsung membuat kebutuhan terhadap alat berat meningkat guna menunjang proses penambangan.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, ASII telah mengalokasikan belanja modal mencapai Rp 29 triliun. Dari total tersebut sekitar Rp 12 triliun di antaranya dialirkan kepada UNTR.

Setali tiga uang, Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan juga yakin kinerja ASII bisa meningkat di tahun ini. Prediksinya, pendapatan ASII akan meningkat 8,6% menjadi Rp 223,81 triliun akhir tahun nanti. Adapun laba bersih perusahaan diramal juga naik 8,6% menjadi Rp 25,15 triliun.

Ia pun merekomendasikan beli saham ASII dengan target Rp 9.100 per saham. Senada, Alfred merekomendasikan beli saham ASII dengan target Rp 8.570 per saham.

Hari ini (5/7), saham ASII ditutup menguat 0,80% ke level Rp 6.300. Harga saham ASII terkoreksi 24,10% sejak awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×