kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga timah berpotensi turun lagi tahun ini


Kamis, 03 Januari 2019 / 22:23 WIB
Harga timah berpotensi turun lagi tahun ini
ILUSTRASI. Bongkar Muat Timah


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu komoditas logam industri, harga timah juga turut terseret tahun ini, meski penurunannya paling tipis daripada logam industri lain. Analis memperkirakan pergerakan harga timah masih tetap melemah tahun ini namun hanya terbatas.

Mengutip data Bloomberg, harga timah kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) melemah 2,74% pada tahun lalu. Senin (31/12) harga timah berada di level US$ 19.475 per metrik ton. Sedangkan tahun 2017 lalu, harga timah turun 5,21% ke level US$ 20.025 per metrik ton.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures melihat timah adalah logam industri yang paling tidak stabil dan tidak likuid pada perdagangan pasar. Meskipun pasar timah kecil, Wahyu menilai potensi untuk harga timah sangat besar. Namun, kalau dilihat dari kegunaannya, ia menyebut banyak kekurangan yang membuat pasar enggan mengoleksi timah.

“Tantangan terbesar mengoleksi timah oleh pasar adalah bahaya kesehatan dan lingkungan. Timah adalah logam perak putih yang banyak digunakan di industri elektronik, mobil dan kemasan makanan juga minuman. Tapi rentan bahaya karena titik lelehnya rendah,” ucap Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).

China merupakan produsen dan konsumen timah terbesar di dunia. Nah, perekonomian China yang diprediksi akan melambat tahun 2019 jelas mempengaruhi harga timah. Wahyu mengatakan dengan skenario Federal Reserve konservatif, perang dagang mereda, dan ancaman ekonomi resesi tidak terjadi maka harga komoditas bisa rebound.

Ia melihat bahwa skenario yang terjadi kini lebih konsolidasi dan belum ada perubahan signifikan. Sehingga ancaman masih dirasakan pelaku pasar dan harga komoditas untuk timah belum optimis naik. Wahyu memperkirakan harga timah tahun 2019 berkisar US$ 19.000 sampai US$ 21.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×