kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga terus naik, begini rekomendasi Indofood (INDF)


Sabtu, 16 Oktober 2021 / 07:25 WIB
Harga terus naik, begini rekomendasi Indofood (INDF)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)  akan menuai berkah pasca pelonggaran pembatasan sosial. Apalagi saat ini, kasus positif Covid-19 harian di Indonesia telah menunjukkan tren penurunan yang cukup tajam. 

Kondisi ini membawa ekspektasi pemulihan kegiatan ekonomi. "Kami melihat investor untuk berinvestasi di beberapa perusahaan barang konsumsi telah meningkat cukup signifikan. Kami yakin kondisi ini dipicu dari kinerja saham konsumer yang berjalan lebih lamban ketimbang IHSG," ujar Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mimi Halimin dalam riset 15 Oktober 2021. 

Mimi mengatakan, hanya dalam dua minggu di bulan Oktober 2021 yakni mulai 30 September - 14 Oktober harga saham INDF dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) rebound sekitar 7,9% dan 11,7%. Namun jika dibandingkan secara year to date hingga kemarin (15/10), saham INDF masih melemah 1,09% di Rp 6.775 per saham. Sementara IHSG berhasil menguat 10,94% secara YTD. 

Baca Juga: Kenaikan harga CPO bakal dorong harga saham emiten FMCG? Begini kata analis

Menurut Mimi, secara fundamental tidak ada perubahan mendasar dari INDF. "Kami berpendapat kenaikan harga saham INDF baru-baru ini lebih didorong dari optimisme yang baik dari kondisi makroekonomi," terang  dia. 

Indeks kepercayaan konsumen pada bulan September telah meningkat dari 77,3 poin di Agustus menjadi 95,5 poin. Meskipun masih di bawah 100 atau masih menunjukkan pesimisme, sudah ada peningkatan yang menggembirakan. Mimi berharap ada perbaikan di bulan-bulan berikutnya. 

Kenaikan harga komoditas akan menjadi risiko penurunan profitabilitas INDF. Namun karena diversifikasi bisnis dan penguatan rupiah maka Mimi berharap INDF akan tetap mampu mengatasi permasalahan kenaikan harga komoditas. "Kami berharap INDF tetap dapat memitigasi risiko tersebut," terang Mimi. 

Saham INDF saat ini diperdagangkan pada PER 9,3 kali dan dianggap masih layak untuk dipertahankan. Hingga akhir tahun ini, Mirae memproyeksikan pendapatan INDF akan mencapai Rp 96,84 triliun dengan laba bersih Rp 6,48 triliun. Sementara proyeksi kinerja tahun 2022 diperkirakan bisa kembali tumbuh. Mimi memprediksi, pendapatan dan laba bersih INDF bisa mencapai Rp 103,08 triliun dan Rp 7,19 triliun. 

"Secara keseluruhan kami masih mempertahankan pandangan positif kami terhadap INDF. Kami percaya prospek jangka panjang INDF tetap utuh," proyeksi Mimi. Selain itu, rasio PE INDF masih layak ditambah dengan kondisi makro ekonomi yang membaik maka harga saham INDF bisa kembali melaju. 

Mirae Asset Sekuritas memberi rekomendasi buy saham INDF dengan target harga Rp 8.300 per saham. 

Baca Juga: Potensi naik terbatas, ini target harga saham Indofood (INDF) dan Indofood CBP (ICBP)

Risiko yang perlu diwaspadai adalah kinerja ICBP dan profitabilitas Pinehill yang lebih rendah dari perkiraan. Kenaikan harga bahan baku yang lebih tinggi serta depresiasi yang lebih buruk juga bisa menyebabkan penurunan proyeksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×