Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga turun ke posisi terendah dalam tiga setengah bulan pada hari Rabu (24/7), terdampak oleh meningkatnya persediaan dan penjualan oleh commodity trading funds.
Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,3% menjadi US$9.142 per ton saat perdagangan resmi, setelah sempat turun ke US$9.105 per ton, terendah sejak 3 April.
"Penjualan terus berlanjut oleh dana yang digerakkan oleh komputer, dikenal sebagai managed futures atau commodity trading advisors (CTAs), yang terus menekan harga tembaga," kata Robert Montefusco, broker komoditas di Sucden Financial.
"Peningkatan aliran tembaga ke LME juga mengejutkan," tambahnya.
Baca Juga: Intip Strategi Investasi Logam Industri di Tengah Pelemahan Harga
Persediaan tembaga di gudang yang dipantau oleh LME naik ke level tertinggi dalam 34 minggu, mencapai 236.700 ton, menurut data bursa.
Persediaan ini telah melonjak 28% sejak awal Juli.
Meningkatnya stok tembaga biasanya menandakan lemahnya minat konsumsi.
Montefusco menambahkan bahwa sentimen logam dasar akan dipandu oleh faktor makro minggu ini, dengan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis minggu ini untuk memberikan gambaran kapan penurunan suku bunga mungkin dimulai.
Baca Juga: Harga Logam Industri Dinilai Sulit Menanjak
Suku bunga yang lebih rendah menekan dolar AS, membuat logam yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Di antara logam lainnya, aluminium naik 0,8% menjadi US$2.312,5, timbal naik 0,4% menjadi US$2.068, nikel turun 0,4% menjadi US$15.950, seng bertambah 0,8% menjadi US$2.709,5, dan timah melonjak 2,6% menjadi US$30.175.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News