Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga jatuh ke level terendah dalam dua bulan pada Selasa (12/11), di tengah kekhawatiran dampak kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terhadap ekonomi China sebagai konsumen logam terbesar dunia.
Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 2,2% menjadi US$9.125 per ton dalam perdagangan terbuka resmi, yang merupakan level terendah sejak 11 September.
Baca Juga: Pasar Bergolak Setelah Trump Menang, Mirae Asset Turunkan Target IHSG ke 7.585
Penurunan ini terjadi akibat aksi jual posisi bullish oleh investor, yang menyebabkan pasar melewati level teknikal kunci, memicu aksi jual lebih lanjut, menurut seorang pedagang.
Trump dikabarkan akan menunjuk Senator Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri, seorang tokoh yang dikenal memiliki kebijakan hawkish terhadap China. Rubio sebelumnya pernah menyuarakan kebijakan yang lebih tegas terhadap China.
“Trump belum menarik rencananya untuk mengenakan tarif terhadap China. Hal ini akan sangat berdampak pada ekonomi China, yang rentan saat ini dan tidak sekuat periode 2018/2019,” kata Tom Price, Head of Commodities Strategy di Panmure Liberum.
“Selain itu, kita juga tengah memasuki periode permintaan logam yang rendah secara musiman untuk Asia dan China,” tambahnya.
Baca Juga: Harga Komoditas Merah, Mana yang Paling Menarik?
Di Shanghai Futures Exchange (SHFE), kontrak tembaga untuk pengiriman Desember turun 1,6% menjadi 75.310 yuan (US$10.406,82) per ton.
Penurunan ini juga diperburuk oleh kekecewaan investor terhadap skala stimulus yang diberikan pemerintah China.
Logam lainnya juga mengalami tekanan karena dolar AS yang menguat ke level tertinggi dalam empat bulan, di tengah ekspektasi pasar terhadap kebijakan yang akan diambil oleh administrasi Trump.
Kenaikan dolar membuat logam yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Baca Juga: Harga Logam Dasar di Shanghai Turun Senin (11/11), Stimulus China Kurang Memuaskan
Sementara itu, harga aluminium di LME turun 0,9% menjadi US$2.564 per ton, nikel turun 0,2% menjadi US$16.070, dan seng melemah 1,5% ke level terendah tujuh minggu di US$2.933.
Timah jatuh 3,6% menjadi US$30.145, setelah sempat mencapai level terendah dalam lebih dari tiga bulan di US$29.655 dan harga timbal tidak berubah di US$2.022 per ton.
Selanjutnya: BEI Resmi Rilis Single Stock Futures, Bisa Jadi Sarana Hedging
Menarik Dibaca: Muncul Selulit dan 3 Tanda Utama Wajah Kekurangan Kolagen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News