kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga tembaga tertekan penguatan dollar AS, dipicu yield US Treasury


Jumat, 19 Maret 2021 / 15:26 WIB
Harga tembaga tertekan penguatan dollar AS, dipicu yield US Treasury
ILUSTRASI. Tembaga


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga turun pada hari Jumat (19/3) karena penguatan dollar AS. Meningkatnya imbal hasil US Treasury, membuat logam yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Melansir Reuters, harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange turun 1,7% menjadi US$ 8.898 per ton pada 0707 GMT. Sementara kontrak tembaga Mei yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange turun 1,6% menjadi 66.020 yuan (US$ 10.146,93) per ton.

Di tempat lain, harga Timah LME turun 0,5% menjadi US$ 25.705 per ton, aluminium turun 0,7% menjadi US$ 2.201,50 per ton, dan aluminium ShFE turun 1,6% menjadi 17.415 yuan per ton. Harga Nikel SHFE turun 0,1% menjadi 120.610 yuan per ton.

Baca Juga: Harga komponen bahan baku naik, Sharp kaji kenaikan harga jual produk

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun naik pada Kamis di atas 1,75% untuk pertama kalinya dalam 14 bulan, mendorong dollar lebih tinggi. Investor mencerna dorongan Federal Reserve AS terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga awal.

"Kenaikan imbal hasil memang membawa lebih banyak permintaan untuk dollar AS ... (tetapi) pertemuan Fed sebenarnya sangat bullish untuk nilai atau aset siklis," kata seorang pedagang logam yang berbasis di Singapura.

"Ini bullish untuk aktivitas industri dan komoditas karena uang akan mengalir ke pasar negara berkembang. Setiap penurunan logam adalah kesempatan untuk membeli sekarang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×