kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Tembaga Terkerek Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga AS dan Pelemahan Dolar


Rabu, 11 September 2024 / 20:07 WIB
Harga Tembaga Terkerek Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga AS dan Pelemahan Dolar
ILUSTRASI. Tembaga. REUTERS/Aly Song/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga tembaga menguat pada Rabu (11/9), seiring dengan ekspektasi investor akan pemotongan suku bunga pertama dari The Fed lebih dari empat tahun.

Pemotongan suku bunga oleh The Fed diperkirakan akan mendorong aktivitas ekonomi dan permintaan, serta melemahkan nilai dolar AS sehingga membuat logam yang diperdagangkan dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Baca Juga: Impor China Turun, Harga Tembaga Makin Tertekan

Melansir Reuters, harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di Bursa Logam London (LME) naik 1,2% menjadi US$9.135 per ton pada perdagangan resmi.

"Logam dasar dan emas kemungkinan akan terdorong dalam beberapa hari ke depan menjelang keputusan suku bunga pada 18 September," ujar Tom Price, head of commodities strategy di Panmure Liberum.

Investor menunggu laporan inflasi AS yang akan dirilis pada hari ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga.

Saat ini, pasar memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada setiap tiga pertemuan kebijakan tersisa di 2024, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom pada Rabu.

Baca Juga: Harga Tembaga Turun ke US$9.090,50 Selasa (10/9), Akibat Data Lemah dari China

Dolar AS melemah dari level tertingginya dalam sepekan, sehingga membuat logam yang dihargai dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Tembaga akan tetap berada di kisaran US$8.000 tinggi hingga US$9.000 tengah, kecuali ada indikator ekonomi yang sangat bearish dari China," ujar Price.

Permintaan dari China, pembeli tembaga terbesar di dunia, melambat pada Agustus. Negara tersebut mengimpor 415.000 ton tembaga bulan lalu, turun 12,3% dari tahun sebelumnya, menurut data bea cukai pada Selasa.

Baca Juga: Harga Tembaga Melonjak Senin (9/9), Seiring Fokus Pasar pada Data Inflasi AS

Sentimen komoditas China terpukul oleh penurunan tajam di pasar saham, kata analis dari ANZ Bank Australia dalam sebuah catatan. Pasar ekuitas China turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

Di LME, harga nikel naik 1,3% menjadi US$15.950 per ton, timbal naik 2% menjadi US$1.995,5, aluminium naik 1,2% menjadi US$2.364, timah naik 1,8% menjadi US$31.100, dan seng naik 2,4% menjadi US$2.776,5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×