Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga di bursa London naik pada hari Selasa (28/11). Dolar Amerika Serikat (AS) merosot ke level terendah dalam tiga bulan, membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi para pembeli.
Meskipun kenaikannya dibatasi oleh lemahnya prospek permintaan di konsumen utama China.
Melansir Reuters, harga kontrak tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,3% menjadi US$8.390 per ton pada pukul 0147 GMT.
Baca Juga: Harga Tembaga di Jalur Kenaikan Mingguan Kedua Berturu-turut, Jumat (24/11)
Dolar AS melemah tipis pada hari ini setelah tergelincir semalam karena data penjualan rumah baru yang lebih lemah dari perkiraan.
Sementara para pedagang berspekulasi bahwa The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga pada paruh pertama tahun depan.
Namun, dukungan dari melemahnya dolar sebagian diimbangi oleh kekhawatiran atas permintaan tembaga dari sektor perumahan tradisional.
Keuntungan di perusahaan-perusahaan industri China mencatat pertumbuhan yang lebih lambat di bulan Oktober, data yang dirilis pada hari Senin ini mengecewakan para pedagang.
Analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatannya, risiko deflasi selanjutnya melukai sentimen di seluruh kompleks logam dasar.
Kontrak tembaga untuk pengiriman Desember yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SFE) merosot 0,2% menjadi 68.090 yuan (US$9.525,74) per ton.
Baca Juga: Harga Tembaga Terbebani Kekhawatiran Permintaan di China
Di tempat lain, aluminium LME naik 0,5% menjadi US$2.222,50 per ton, timah bergerak hampir 1% lebih tinggi menjadi US$23.195, seng naik 0,3% menjadiUS$2.547, timbal naik 0,8% menjadi US$2.180, dan nikel turun 0,1% menjadi US$16.060.
Aluminium SHFE bertambah 0,2% menjadi 18.925 yuan per ton, seng naik 0,2% menjadi 21.185 yuan, timbal turun 0,9% menjadi 16.100 yuan, nikel turun 1% menjadi 123.670 yuan, dan timah turun 3% menjadi 194.140 yuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News