Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan, Kamis (1/11) berpotensi turun di tengah kenaikan imbal hasil US Treasury.
I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan membaiknya indikator ekonomi di Amerika Serikat (AS) membuat dollar AS menguat terhadap mata uang utama dunia.
Dari faktor domestik, data inflasi yang disampaikan Badan Pusart Statistik (BPS) akan menjadi perharian investor. "Seiring dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak non subsisdi, analis memperkirakan inflasi Oktober 2018 sebesar 0,18% mom dengan inflasi tahunan sebesar 3,06%," kata Made dalam risetnya hari ini.
Data inflasi yang lebih besar dari estimasi menurut Made akan mempengaruhi pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Volume perdagangan Made perkirakan belum begitu besar karena pelaku pasar cenderung berhati-hati melakukan transaksi jelang disampaikannya data sektor tenaga kerja AS.
Secara teknikal Made menganalisis kenaikan harga secara terbatas dalam beberapa hari terakhir mulai mendorong terbentuknya sinyal tren kenaikan harga, terutama pada SUN tenor di bawah 10 tahun. Adapun tenor di atas 10 tahun pergerakan harganya masih di area konsolidasi sehingga akan cenderung bergerak mendatar.
Made merekomendasikan SUN tenor pendek dan menenagah karena tingkat imbal hasil seri tersebut masih cukup menarik di tengah beberapa data ekonomi yang disampaikan dalma beberapa hari ke depan.
Made menyarankan pelaku pasar bisa melakukan strategi trading jangka pendek dengan memanfaatkan momentum perubahan harga yang relatif terbatas.
Beberapa seri yang dapat investor cermati adalah ORI013, ORI014, SR008, SR009, FR0069, FR0053, FR0061, FR0035, FR0043, FR0063, FR0070, FR0077 dan FR0042.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News