kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga SUN berpotensi naik seiring penguatan kurs rupiah


Senin, 28 Mei 2018 / 09:30 WIB
Harga SUN berpotensi naik seiring penguatan kurs rupiah
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan naik pada perdagangan Senin (28/5). Hal ini didukung oleh potensi pelemahan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) serta kembali turunnya imbal hasil US Treasury.

Imbal hasil surat utang global cenderung turun pada Jumat (26/5) lalu, sehingga turut mendorong penurunan imbal hasil SUN. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, penurunan imbal hasil US Treasury terjadi setelah FOMC minutes mengisyaratkan kemungkinan inflasi AS berada di atas target. 

Selain itu, adanya kekhawatiran geopolitik mendorong investor untuk menuju aset yang lebih aman. “Dari dalam negeri, penguatan nilai tukar rupiah mendorong aksi beli oleh investor setelah disampaikannya FOMC minutes,” ujar Made dalam riset hari ini.

Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan Jumat lalu berkisar antara 5-25 bps. Sementara itu, imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 5-14 bps dengan harga naik hingga sebesar 30 bps.

Secara teknikal, harga SUN untuk tenor pendek masih mengalami tren sideways. Di sisi lain, harga SUN untuk tenor menengah dan panjang terlihat mengalami perubahan tren menjadi tren kenaikan. Adapun potensi kenaikan harga SUN juga didukung posisi harga yang berada di area jenuh jual (oversold).

Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasi seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072, FR0075, dan FR0067.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail pun memperkirakan harga SUN bisa naik pada hari ini. “Tekanan terhadap inflasi di AS akan cukup rendah di bulan April seiring kemungkinan turunnya harga minyak dunia dan lemahnya pertumbuhan upah di AS,” imbuhnya dalam riset hari ini.

Harga minyak dunia juga mendorong penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate dan gas kemarin masing-masing turun tajam sebesar -1,16% (US$ 67,70 per barel) dan -0,27% (US$ 2,93 per MMBtu). Hal itu didorong oleh berita yang menyatakan Rusia dan Arab Saudi akan mulai menaikannya produksi minyaknya.

Ahmad memproyeksikan imbal hasil SUN akan bergerak turun hari ini. Selain didukung oleh meredanya tekanan dari US Treasury, potensi penguatan rupiah juga menjadi katalis positif pada perdagangan hari ini. Ia pun memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 7,30%-7,40%.

Ahmad merekomendasikan seri obligasi negara, yaitu FR0063, FR0061, FR0036, FR0057, FR0064, FR0043, dan FR0075.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×