Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (31/5). Penurunan harga terbesar kemungkinan akan didapati oleh SUN bertenor panjang.
Adapun selama bulan Mei, pasar SUN menunjukkan kinerja negatif yang tercermin pada kenaikan imbal hasil SUN rata-rata sebesar 13 bps dibandingkan posisi di akhir bulan April silam. Dengan hasil ini, Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra memprediksi bahwa sebagian para pelaku pasar akan melakukan aksi window dressing untuk memperbaiki tampilan portofolionya.
“Hanya saja, perubahan imbal hasil tersebut akan dibatasi oleh faktor antisipasi pelaku pasar jelang libur panjang di awal bulan Juni mendatang,” ungkap Made dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Dengan kondisi tersebut, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan fokus pada pergerakan kurs rupiah.
Terbatasnya perubahan harga SUN di pasar sekunder dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan strategi trading dengan pilihan pada SUN tenor pendek dan menengah. Di antaranya adalah seri FR0053, FR0061, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, FR0071 dan FR0073.
Sebelumnya, harga SUN mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (29/5) akibat pelemahan kembali nilai tukar rupiah di tengah para pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung.
Harga rata-rata SUN tenor pendek atau 1—4 tahun mengalami penurunan hingga 92 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil rata-rata sebesar 4,1 bps. Harga rata-rata SUN tenor menengah atau 5—7 tahun mengalami penurunan antara 4—91 bps yang berdampak pada kenaikan imbal hasil rata-rata hingga 16,6 bps.
Sementara itu, SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun mengalami penurunan harga rata-rata sebesar 30,5 bps yang mengakibatkan kenaikan imbal hasil rata-rata sebesar 4,2 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News