Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan naik pada perdagangan Selasa (20/8). Kenaikan harga yang cenderung signifikan kemungkinan terjadi pada seri bertenor panjang.
Hal ini seiring dengan respons positif para pelaku pasar terhadap sentimen-sentimen global. Misalnya ketegangan hubungan dagang antara AS dan China yang mulai mereda.
"Pasar juga merasa optimistis terhadap pemerintah Indonesia yang menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% atau terbesar sejak 2013 silam," tambah Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Baca Juga: Mengapa orang-orang terkaya Hong Kong turun gelanggang minta demo diakhiri?
Walau ada potensi kenaikan signifikan dari harga SUN tenor panjang, Made masih menyarankan investor untuk memilih seri-seri bertenor pendek dan menengah. Pasalnya, risiko volatilitas pasar obligasi domestik masih cukup terbuka.
Made juga menyarankan investor untuk mencermati pergerakan harga SUN di pasar sekunder dan fokus pada arah kurs rupiah terhadap dollar AS. Adapun seri-seri SUN yang menarik pada hari ini di antaranya adalah FR0034, FR0053, FR0063, FR0056, FR0059, FR0064, dan FR0071.
Sebelumnya, harga SUN mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin yang didorong oleh penguatan kurs rupiah seiring sentimen positif dari perkembangan perang dagang antara AS dan China.
Baca Juga: Investor wait and see, lelang sukuk negara besok diprediksi tidak terlalu ramai
Harga rata-rata SUN tenor pendek atau 1-4 tahun mengalami kenaikan sebesar 15 bps yang menyebabkan turunnya imbal hasil rata-rata sekitar 1-5 bps. Harga rata-rata SUN tenor menengah atau 5-7 tahun mengalami kenaikan berkisar antara 11-17 bps sehingga imbal hasil rata-ratanya turun sekitar 2-4 bps.
Adapun harga rata-rata SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun naik sekitar 31 bps yang mengakibatkan penurunan imbal hasil rata-rata sebesar 4 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News