CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Investor wait and see, lelang sukuk negara besok diprediksi tidak terlalu ramai


Senin, 19 Agustus 2019 / 17:29 WIB
Investor wait and see, lelang sukuk negara besok diprediksi tidak terlalu ramai
ILUSTRASI. Lelang sukuk negara besok diprediksi tidak terlalu ramai karena investor wait and see dengan arah bunga BI.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kondisi pasar obligasi Indonesia sedikit membaik di awal pekan ini, para investor kemungkinan tidak akan terlalu meramaikan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau suku negara yang berlangsung Selasa (20/8).

Sebagai informasi, perbaikan pasar obligasi Indonesia terlihat dari turunnya yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun dari level 7,38%, Jumat (16/8) menjadi 7,28% pada Senin (19/8). Sudah dua hari perdagangan terakhir yield SUN berhasil turun.

Baca Juga: Suku bunga diprediksi tetap, harga SUN diramal turun

Setali tiga uang,  kurs rupiah yang sudah dua hari terakhir mengalami penguatan. Terakhir, rupiah di pasar spot berhasil menguat tipis 0,02% ke level Rp 14.238 per dollar AS.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia mengatakan, para investor sejatinya masih bersikap wait and see dan tidak melakukan banyak aktivitas transaksi di pasar sekunder.

Hal ini lantaran adanya agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21—22 Agustus nanti dan rilis notulensi rapat FOMC yang juga keluar di tengah pekan ini.

Baca Juga: Harga SUN cenderung bergerak terbatas menunggu sejumlah sentimen

Terkait rilis risalah rapat FOMC, sentimen ini dianggap cukup penting karena menggambarkan sinyal kapan The Federal Reserves akan kembali memangkas suku bunga acuan AS.

“Karena masih banyak sentimen yang dinanti, pasar obligasi sebenarnya belum begitu stabil saat ini,” ujar Ramdhan, Senin (19/8).

Dengan begitu, Ramdhan memperkirakan, nilai penawaran yang masuk pada lelang sukuk negara besok hanya akan berada di kisaran Rp 15 triliun hingga Rp 18 triliun.

Baca Juga: Pasar Obligasi masih labil, BI diyakini pertahankan suku bunga acuan

Tren rendahnya penawaran masuk pada lelang Surat Berharga Negara (SBN) memang tengah terjadi seiring ketidakpastian pasar. Pekan lalu, saat lelang SUN digelar, nilai penawaran masuk hanya mencapai Rp 26,51 triliun.

“Kondisi pasar obligasi dalam negeri sebenarnya belum banyak berubah dibandingkan pekan lalu,” kata Ramdhan.

Ia melanjutkan, masih adanya sejumlah sentimen negatif yang menghantui pasar obligasi domestik membuat ekspektasi permintaan yield sukuk dari investor akan lebih tinggi saat lelang nanti. Tak hanya itu, sebagian investor berpeluang mencari aman dengan lebih memprioritaskan seri-seri bertenor pendek saat lelang besok seperti SPN-S 07022020 dan PBS021.

Baca Juga: Investor asing rawan aksi jual jika BI turunkan bunga acuan terlalu cepat

Sekadar catatan, selain kedua seri tersebut, pemerintah juga akan menawarkan empat seri lainnya pada lelang sukuk negara besok. Di antaranya adalah PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS005.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×