Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tren pergerakan harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini, Selasa (4/4) berpeluang mengalami penurunan. Hal tersebut juga seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga mengalami penurunan.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra, berujar, saat ini pelaku pasar masih menantikan beberapa rilis data ekonomi penting yang akan disampaikan pekan ini. Hal tersebut berdampak pada imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 2,34%.
Sementara untuk tenor 30 tahun ditutup turun pada level 2,97%. Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun pun ditutup dengan penurunan masing - masing di level 0,27% dan 1,06%.
Pelaku pasar memang melakukan pembelian aset yang lebih aman (safe haven asset) setelah terjadi ledakan stasiun kereta api di kota St Petersburg, Rusia yang dikabarkan setidaknya sembilan orang meninggal dalam kejadian tersebut.
"Penurunan imbal hasil surat utang global tersebut kami perkirakan akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN di pasar sekunder," tukas Made.
Sementara itu dari dalam negeri, katalis positif masih berasal dari data inflasi sepanjang Maret yang mengalami deflasi sebesar 0,02% yang di bawah estimasi analis yang memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,20%.
Selain data inflasi, investor akan mencermati pelaksanaan lelang penjualan Sukuk Negara (SBSN) yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pada hari ini dengan target penerbitan senilai Rp 6 triliun dari lima seri Sukuk Negara yang ditawarkan kepada investor.
Asal tahu saja, lelang hari ini merupakan lelang perdana di kuartal II-2017 di mana pemerintah menargetkan penerbitan SUN melalui lelang senilai Rp 138 triliun.
"Kami perkirakan pelaku pasar akan memanfaatkan lelang tersebut untuk mendapatkan Sukuk Negara dengan tingkat imbal hasil yang cukup menarik dibandingkan dengan imbal hasil dari SUN dengan tenor yang sama," jelasnya.
Meski begitu, secara teknikal, harga SUN masih berada pada tren kenaikan sehingga masih akan membuka peluang terjadinya kenaikan harga dalam jangka pendek.
Namun demikian pelaku pasar perlu mencermati potensi terjadinya pembalikan arah pergerakan harga dikarenakan harga SUN yang juga telah berada pada area jenuh beli (overbought) yang terjadi sejak pertengahan Maret lalu.
Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder.
Made masih melihat beberapa seri SUN yang menawarkan tingkat imbal hasil relatif lebih tinggi dibandingkan dengan seri bertenor yang mendekati sejenis seperti seri FR0066, FR0069, FR0036, ORI013, FR0053 dan FR0043.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News