Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Klasemen emiten dengan kapitalisasi pasar alias market caps terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak dinamis. Setelah berhasil menempati posisi market caps kedua terbesar di BEI, posisi saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kini kembali turun ke posisi ketiga.
Penyebabnya adalah saham BYAN yang melemah dalam dua hari terakhir. Pada Rabu (28/12), saham emiten tambang batubara ini melemah 6,95% ke level Rp 21.775. Alias, saham BYAN mengalami auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Pelemahan saham BYAN Kembali terjadi hari ini. Emiten besutan Konglomerat Low Tuck Kwong ini melemah 4,82% ke level Rp 20.725 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (29/12).
Baca Juga: Saham Energi Melesat, Masih Bisa Dikoleksi?
Pelemahan ini membuat market caps saham BYAN juga menyusut. Tercatat, market caps saham BYAN saat ini sebesar Rp 890,83 triliun. Ini membuat klasemen market caps BYAN tergeser ke posisi ketiga dari sebelumnya posisi kedua. Posisi BYAN di takhta market caps terbesar kedua di bursa hanya berlangsung selama dua hari, sejak Selasa (27/12).
Posisi kedua klasemen big caps kembali ditempati oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dengan market caps Rp 738,09 triliun. Berbeda dengan BYAN, saham BBRI justru menghijau hari ini, dengan menguat 1,04% ke level Rp 4.870.
Baca Juga: Indeks Sektor Energi Naik 103% Sejak Awal Tahun, Ini 15 Saham dengan Gain Terbesar
Sementara itu, jawara market caps masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market caps Rp 1.057,08 triliun.
Meski turun dua hari, dalam sepekan harga saham BYAN masih naik 14,82%. Bahkan sejak awal tahun, harga saham BYAN masih menguat 667,59% berdasarkan data RTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
