kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Harga saham PP Properti (PPRO) terus turun, kenapa?


Rabu, 04 Desember 2019 / 10:56 WIB
Harga saham PP Properti (PPRO) terus turun, kenapa?
ILUSTRASI. Pengunjung mendapat penjelasan soal hunian yang ditawarkan di pameran Indonesia Properti Expo di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Pameran industri properti tanah air tersebut berlangsung hingga 4 Agustus 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurnia


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT PP Properti Tbk (PPRO) pada perdagangan hari ini, Rabu (4/12) bergerak di level Rp 67. Artinya, sepanjang tahun 2019 berjalan saham ini telah turun 41,88%.

Harga tersebut juga berada di bawah harga initial public offering (IPO) Rp 185. Padahal, berdasarkan catatan Kontan.co.id, setelah PPRO stock split pada 2017 silam harga sempat melesat menjadi Rp 372.

Baca Juga: Emiten konstruksi genjot penerimaan berulang, begini rekomendasi analis

Direktur Keuangan PPRO Indaryanto menilai, penurunan tersebut karena faktor eksternal. Sebelumnya dia sempat menjelaskan, saat ini kondisi pasar masih cukup menantang karena penurunan suku bunga belum ada dampaknya.

Sehingga dari sisi pendapatan pra penjualan sampai dengan Oktober agak mengalami penurunan bila dibanding tahun lalu.

"Analisa kamu penurunan itu adalah karena faktor eksternal yang tidak terkait dengan faktor fundamental kami," ujar Indaryanto saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/12).

Baca Juga: PSAK 72 berlaku, PPRO nilai pendapatan tahun depan terdampak

Lebih lanjut, Indaryanto menjelaskan saat ini perusahaan belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal III-2019 karena sedang proses finalisasi audit oleh akuntan publik. 

Adapun sepanjang semester I-2019, PPRO mengantongi pendapatan sebesar Rp 874,83 miliar atau turun 26,01% secara tahunan (yoy) dari Rp 1,18 triliun di semester I-2018.

Sementara itu laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 158,53 miliar atau naik 11,92% yoy.

Baca Juga: PPRO siapkan belanja modal Rp 900 miliar

Sedangkan, debt to equity ratio (DER) PPRO tercatat 192,65%. Adapun utang tercatat sebesar Rp 11,35 triliun sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp 5,89 triliun. Berdasarkan data RTI juga tercatat cash flow perusahaan negatif Rp 706,65 miliar.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai secara fundamental PPRO terbilang mahal bila dibandingkan sektor properti lainnya. Namun, soal tekanan harga dia lebih melihat karena faktor bisnis properti yang lesu.

Baca Juga: PPRO kembali kembangkan rumah tapak

Dus, Chris menyarankan investor untuk wait and see dahulu. "Masih banyak saham di sektor properti yang kinerjanya masih baik dan sahamnya tergolong murah," jelas Chris.

Berdasarkan data RTI, dari segi valuasi PPRO memiliki price earning ratio (PER) 13,4 kali dan price book value ratio (PBVR) 0,7 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×