Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) masih terus melaju hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) pada perdagangan Senin (2/6).
Pada akhir perdagangan Senin (2/6), harga saham NICL ditutup dilevel Rp 1.540 per saham, melejit 9,61% dari perdagangan sebelumnya. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham NICL sudah melonjak hingga 492,30%. Padahal, pada bulan Maret lalu, harga saham NICL masih di kisaran Rp 200-an per saham.
Untuk diketahui, saat ini saham NICL masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) sehubungan dengan suspensi yang dilayangkan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 6 hari perdagangan pada pertengahan Mei lalu.
Kendati begitu, harga saham NICL masih lanjut naik setelah kembali diperdagangkan pada 26 Mei lalu. Hingga kini, harga Rp 1.540 per saham menjadi level tertingginya sepanjang masa.
Baca Juga: BEI Suspensi Saham NICL, JATI, dan MEJA
Menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, kenaikan harga saham NICL hingga saat ini masih termasuk tak wajar, sebagaimana BEI mengumumkan peningkatan harga NICL termasuk unusual market activity (UMA).
“NICL mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan, sementara investor masih menunggu aksi korporasi,” kata Nafan kepada Kontan, Senin (2/6).
Secara fundamental, Nafan menilai, kinerja keuangan NICL pada kuartal I-2025 terbilang solid. Memang, NICL mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 365,69% secara YoY ke level Rp 543,92 miliar. Sejalan, laba bersihnya juga tercatat terbang 1.481,14% menjadi Rp 193,13 miliar di kuartal I 2025.
Capaian ini sejalan dengan penjualan nikel sebanyak 995.834 wmt dalam periode tersebut, meningkat hingga 346,98%.
Kendati begitu, secara teknikal Nafan menilai, saham NICL saat ini sudah termasuk extremely overbought. Maka itu, dia merekomendasikan sell saham NICL bagi investor untuk merealisasikan profit maksimal pada momentum ini.
“Walaupun terjadi lonjakan demand, yang tak diimbangi supply, kenaikan signifikan NICL ini tak diiringi aksi korporasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Laba PAM Mineral (NICL) Meroket 1.481% di Kuartal I-2025
Selanjutnya: Tesla Tak Berminat Produksi Mobil Listrik di India, Hanya Fokus pada Showroom
Menarik Dibaca: Biar Makin Dekat, Coba 3 Kegiatan Seru Ini Bareng Anak Perempuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News