Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Adi Wikanto
Rekomendasi saham ANTM
Analis Verdhana Sekuritas Michael Wildon menuturkan, ANTM tetap menjadi pilihan utama di sektor logam Indonesia karena fundamentalnya yang solid. Prospek emiten tambang ini didukung oleh peningkatan margin emas dari harga dan penjualan yang lebih kuat, serta penjualan bijih nikel yang lebih tinggi menyusul persetujuan RKAB untuk tahun 2025.
Penjualan bauksit juga diperkirakan meningkat seiring dengan mulai beroperasinya pabrik peleburan Mempawah Alumina. Selain itu, kolaborasi ANTM untuk mengambil emas dari peleburan Freeport diharapkan bisa meningkatkan margin.
‘’Kami tetap konstruktif terhadap produsen bijih emas dan nikel termasuk ANTM,’’ kata Michael dalam riset 19 Februari 2025.
Verdhana Sekuritas mengerek estimasi pertumbuhan laba ANTM untuk tahun 2025-2026 masing-masing 17% dan 25%, mencerminkan ekspektasi penjualan emas yang lebih tinggi sebesar 40 ton pada 2025. Selain itu, proyeksi harga emas ditingkatkan menjadi US$ 2.700 per ons troi dari sebelumnya US$ 2.300 per ons troi.
Sementara itu, harga bijih nikel telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada US$ 46 per ton, dengan harga NPI menjadi US$ 11.800 per ton dari US$ 11.300 per ton pada awal Januari. Situasi ini diharapkan akan bertahan dalam jangka pendek.
Michael memproyeksi, penjualan bijih Nikel ANTM bakal tumbuh sebesar 65% yoy menjadi 13,8 juta wet metrik ton (wmt) pada 2025. Kontribusi penjualan bauksit diharapkan signifikan sebesar 2,7 juta ton, tumbuh sebesar 270% pada 2025 karena pabrik peleburan Mempawah dijadwalkan mulai beroperasi pada semester II-2025.
Menyoal dugaan penjualan emas Antam palsu, Rafly menilai bahwa sentimen ini dapat berefek negatif yang berpotensi mengurangi kepercayaan investor. Akan tetapi, efek berita miring tersebut terhadap fundamental ANTM masih perlu dikaji lebih lanjut berdasarkan respons manajemen dan pasar.
Rafly menyarankan Buy dengan target harga sebesar Rp 1.700 per saham. Sedangkan, Michael menyarankan Buy untuk ANTM dengan target harga sebesar Rp 2.100 per saham.
Adapun risiko penurunan yang perlu diwaspadai bagi ANTM termasuk penurunan harga komoditas, perubahan peraturan, dan kemunduran pada proyek masa depan.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ANTM dan HRTA, Setelah Bullion Bank Resmi Hadir
Selanjutnya: Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja pada Hari Ini Jumat 7 Maret 2025
Menarik Dibaca: Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja pada Hari Ini Jumat 7 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News