Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/5). Melalui penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), perusahaan ini memperoleh dana segar hingga Rp 255 miliar. Pada perdagangan hari perdana, harga saham POSA melonjak 69,33% ke Rp 254 per saham dari harga IPO sebesar Rp 150 per saham.
POSA menawarkan 1,7 miliar saham yang setara dengan 20,26% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. POSA menunjuk NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Bliss Properti juga menawarkan pemanis 2,295 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru POSA atau sebanyak 34,31% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Perhitungan perbandingannya adalah 100 saham baru mendapatkan 135 Waran Seri I.
Setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru POSA yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.
Bliss Properti akan menggunakan 79% dana IPO untuk modal kerja Bliss dan perusahaan anak untuk pembiayaan operasional pusat perbelanjaan, perawatan gedung dan peralatan, serta membayar kewajiban seperti kepada supplier dan vendor. Rinciannya 12% digunakan oleh Bliss Properti dan 88% untuk anak perusahaan.
POSA akan menggunakan 21% dana IPO untuk belanja modal berupa penyelesaian Jambi City Center dan renovasi Lombok City Center. Rinciannya 18% untuk renovasi Lombok City Center dan 82% untuk penyelesaian Jambi City Center.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari Waran Seri I bakal digunakan untuk modal kerja berupa pembiayaan operasional pusat perbelanjaan, perawatan gedung dan peralatan, dan membayar kewajiban lainnya.
Direktur Utama POSA Johardy Lambert berharap, lewat IPO ini pihaknya dapat meningkatkan kinerja perusahaan untuk memberikan kontribusi positif ke pemegang kepentingan. “Terima kasih kepada bursa atas arahan dan kepercayaannya untuk melantai di bursa,” ucap dia, Jumat (10/5) di BEI, Jakarta.
Sementara itu, Direktur Penilaian BEI I Nyoman Gede Yetna mengatakan, yang menjadi tantangan bagi perusahaan yang mengoperasikan pusat perbelanjaan dan hotel berbintang yang tersambung dengan pusat perbelanjaan adalah kompetisi dengan perdagangan online.
Oleh karena itu, menurut Nyoman, POSA harus menyusun strategi untuk memancing ketertarikan. Dengan menjadi perusahaan tercatat, menurut Nyoman POSA dapat meningkatkan penjualan dan posisi tawar-menawarnya.
POSA yang berdiri pada 2010 ini bergerak bidang usaha properti, yaitu pusat perbelanjaan, hotel, dan kegiatan/fasilitas lainnya. POSA mengelola pusat perbelanjaan di kota Ambon yaitu Ambon City Center.
Kemudian, melalui anak perusahaannya, POSA mengelola pusat perbelanjaan di Ponorogo, Lombok, Tanjung Pinang, dan Jambi. Selain pusat perbelanjaan, anak perusahaan POSA, PT Pusat Bisnis Ponorogo juga memiliki sebuah hotel di Ponorogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News