kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bliss Properti Indonesia lepas 1,7 miliar saham untuk IPO, ini saran analis


Senin, 15 April 2019 / 17:16 WIB
Bliss Properti Indonesia lepas 1,7 miliar saham untuk IPO, ini saran analis


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bliss Properti Indonesia Tbk akan lepas 1,7 miliar saham atau 20,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perkiraan tanggal pencatatan di bursa efek Indonesia 10 Mei 2019. Adapun penjamin pelaksana emisi efeknya yakni NH Korindo Sekuritas Indonesia. 

PT Bliss Properti juga menawarkan pemanis 2,295 juta Waran seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 34,31% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Perhitungan perbandingannya adalah 100 saham baru mendapatkan 13 waran seri I. Waran seri I diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka penawaran umum perdana saham No 10 tanggal 23 Januari 2019.

Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan 79% untuk modal kerja perseroan dan perusahaan anak untuk pembiayaan operasional pusat, perbelanjaan, perawatan gedung dan peralatan, serta membayar kewajiban kepada supplier dan vendor. Rinciannya 12% digunakan perseroan, 88% untuk perusahaan anak.

Sisanya, 21% dana akan digunakan untuk penyelesaian Jambi City Center (JCC) dan renovasi Lombok City Center (LCC). Rinciannya 18% untuk renovasi LCC dan 82% untuk penyelesaian JCC.

Sedangkan dana yang diperoleh dari Waran Seri I untuk modal kerja yakni pembiayaan operasional pusat perbelanjaan, perawatan gedung dan peralatan, dan membayar kewajiban lainnya.

Adapun melihat dari laporan keuangan, PT Bliss mencatatkan penurunan pendapatan 21,69% year on year (yoy) menjadi Rp 58,17 miliar. Penurunan ini disebabkan penutupan tentant di beberapa lokasi pusat perbelanjaan. Beban pokok perusahaan juga mengalami penurunan 6,16% menjadi Rp 43,03 miliar karena LCC dan JCC tidak beroperasi.

Namun laba usaha naik signifikan Rp 295,72 miliar dari sebelumnya Rp 6 miliar karena penurunan nilai aset sebesar Rp 266 miliar di LCC dan JCC.

Analis analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan dengan kinerja yang tertera dalam laporan keuangan tersebut tidak bagus.

“Disarankan investor bisa koleksi jangka pendek, karena baru IPO. Kebiasaannya saham-saham seperti ini memang akan menguat selama beberapa hari,” jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (15/4).

William tidak rekomendasikan investor koleksi jangka panjang. Menurutnya pastikan terjadi perbaikan kinerja dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×