kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BEI sebut 27 calon emiten sudah antre untuk IPO


Rabu, 08 Mei 2019 / 20:33 WIB
BEI sebut 27 calon emiten sudah antre untuk IPO


Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan perusahaan yang ingin mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini sudah sebanyak 27 calon emiten. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan data per 10 April 2019 yang baru sebanyak 21 calon emiten.

Sayangnya dari 27 calon emiten tersebut, hanya empat perusahaan yang menargetkan perolehan dana dari IPO di atas Rp 100 miliar. Mayoritas sisanya hanya membidik dana dalam nominal kecil. Bahkan ada perusahaan yang bidik dana sebesar Rp 10 miliar.

Adapun 4 emiten yang bidik dana paling besar adalah PT Bliss Properti Indonesia Tbk sebesar Rp 170 miliar, PT MNC Vision Networks Tbk sebesar Rp 231,2 miliar, PT Net Visi Media Tbk sebesar Rp 107,8 miliar dan PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk sebesar Rp 130 miliar.

Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Octavianus Budiyanto mengatakan, kebanyakan IPO yang dilakukan saat ini karena alasan strategis, bukan hanya semata untuk mencari pendanaan di pasar modal.

“Mungkin semester II baru ada yang lebih besar setelah ada kepastian politik terutama hasil resmi pengumuman Pilpres,” ujar Okky sapaan akrabnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/5).

Menurutnya alasan strategis lebih karena keuntungan berlebih dari perusahaan yang sudah resmi tercatat di BEI seperti adanya pengawasan yang berlapis dari regulator hingga tata kelola perusahaan yang lebih baik.

Senada, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan ada dua poin yang dapat diambil dari kondisi ini, pertama ini merupakan tanda bawah banyak perusahaan dengan size kecil yang ingin tercatat di BEI.

Kedua memang dari sisi tata kelola perusahaan dan kesempatan untuk tumbuh lebih baik jika sudah dekat dengan pasar modal.

“Selain itu, saat ini kondisi pertumbuhan ekonomi juga kurang begitu baik, sehingga kebutuhan perusahaan untuk ekspansi agak sedikit terhambat. Tahun politik juga membuat banyak perusahaan lebih menahan diri,” ujar Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×