kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,73   10,14   1.14%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham ANTM INCO TINS MDKA melesat pekan 1 Oktober, apa yang prospek dibeli?


Senin, 11 Oktober 2021 / 06:55 WIB
Harga saham ANTM INCO TINS MDKA melesat pekan 1 Oktober, apa yang prospek dibeli?


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham sektor logam industri, seperti ANTM, INCO, MDKA dan TINS pada pekan lalu, periode 4-8 Oktober 2021 melesat. Apakah harga saham ANTM, INCO, MDKA dan TINS masih akan meningkat mulai hari ini? Sama apa yang masih rekomendasi untuk dibeli?

TINS adalah kode saham dari PT Timah Tbk. Harga saham TINS pada perdagangan Jumat 8 Oktober 2021 ditutup di level Rp 1.590, naik 110 poin atau 7,43% dalam sepekan. 

ANTM adalah kode saham PT Aneka Tambang Tbk. Harga saham ANTM pada perdagangan Jumat 8 Oktober 2021 ditutup di level Rp 2.340, naik 110 poin atau 4,93% dalam sepekan.

INCO adalah kode saham PT Vale Indonesia Tbk. Harga saham INCO pada perdagangan Jumat 8 Oktober 2021 ditutup di level Rp 4.830, naik 300 poin atau 6,62% dalam sepekan. 

MDKA adalah kode saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. Harga saham MDKA pada perdagangan Jumat 8 Oktober 2021 ditutup di level Rp 2.740, naik 250 poin atau 10,04% dalam sepekan.

Kenaikan harga saham ANTM, INCO, MDKA dan TINS tak lepas dari kenaikan harga komoditas logam. Mengutip Bloomberg, harga nikel kontrak 3 bulan di London Metal Exchange (LME) per Jumat (8/10) naik 15,69% secara year to date (ytd) ke US$ 19.221 per metrik ton. Kompak, harga timah juga naik 77,68% ytd ke US$ 36.156. Sementara, harga emas di Commodity Exchange masih menurun 8,05% ytd. 

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, tren kenaikan harga logam industri memberi sentimen positif bagi saham sektor logam industri seperti ANTM, INCO, MDKA dan TINS. "Dampak ke emiten logam industri kinerjanya akan meningkat seiring kenaikan harga logam yang tinggi," kata Sukarno, Minggu (10/10). 

Namun, Sukarno mengatakan, tren kenaikan harga logam industri ini harus para emiten manfaatkan untuk menggenjot volume penjualan. Jika volume penjualan turun signifikan bisa membuat pendapatan tidak tumbuh meski adanya kenaikan rata-rata harga jual. 

Baca Juga: China dan India terancam krisis energi, begini prospek harga batubara ke depan

Pada kuartal II-2021, volume penjualan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 7% dibandingkan pada kuartal I-2021 jadi sebesar US$ 208,4 juta. 

Sementara, penjualan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sepanjang semester I-2021, tumbuh 87% menjadi Rp 17,28 triliun dari Rp 9,24 triliun di periode yang sama tahun lalu. 

Namun, volume penjualan PT Timah Tbk (TINS), turun 60% dari semula 31.508 ton di semester I-2021 menjadi 12.523 di semester I-2021. 

Sukarno prediksi di sepanjang tahun ini volume penjualan sektor logam industri berpotensi lebih tinggi dibanding tahun lalu. Sentimen positif datang dari permintaan yang berpotensi lebih tinggi karena distribusi vaksin sudah meluas secara global. Dampaknya, aktivitas industri juga kembali berjalan sehingga volume penjualan bisa meningkat.

"Vaksinasi global sudah tinggi, sehingga kemungkinan akan lockdown kembali menjadi tipis," kata Sukarno. 

Untuk volume penjualan TINS, Sukarno memproyeksikan, di sisa tahun ini TINS akan mampu mengejar ketertinggalan volume penjualan dibandingkan semester I-2021. Alhasil, Sukarno tetap optimistis kinerja TINS di sepanjang tahun ini akan tetap tumbuh. 

Simak rekomendasi saham ANTM, INCO, MDKA dan TINS di halaman selanjutnya

Rekomendasi saham ANTM, INCO, MDKA dan TINS 

Sukarno rekomendasi saham INCO diantara emiten sektoral logam industri. Alasannya, saham INCO memiliki rasio valuasi yang lebih murah di PBV 1,62 kali. Sedangkan, valuasi saham TINS di 2,26 kali dan ANTM di 2,83 kali. 

Menurut Sukarno, saham INCO lebih unggul karena memiliki rasio utang yang cukup rendah di 0,14 kali dibandingkan kompetitornya. Sukarno rekomendasi beli saham INCO dengan target harga jangka menengah di Rp 5.325-Rp 5.550 per saham. 

Tantangan sektor logam industri ke depan adalah jika tren kenaikan harga terkoreksi. Seperti, harga emas saat ini masih menurun seiring pemulihan ekonomi. Selanjutnya, kenaikan harga logam yang signifikan juga berpotensi terjadi penurunan di masa depan.

Namun, secara jangka panjang, Sukarno tetap optimistis emiten sektor ini berpeluang catatkan kinerja positif apalagi yang menjual nikel seiring permintaan komoditas tersebut untuk penggunaan dalam mobil listrik. 

Sementara, Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dalam risetnya, rekomendasi beli saham PT Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan target harga Rp 3.140 per saham. Faktor yang mendukung kinerja MDKA datang dari perbaikan peningkatan volume produksi.

Andrey memproyeksikan volume produksi tembaga MKDA naik 191% yoy. Sementara harga tembaga diproyeksikan stabil di US$ 9.000 atau naik 35% yoy. 

Tantangan ke depan sektor ini juga datang bila permintaan global untuk komoditas melemah lebih lambat dari ekpektasi perbaikan ekonomi global. 

Itulah rekomendasi saham ANTM, INCO, MDKA dan TINS untuk perdagangan hari ini. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Selanjutnya: Outlook ekonomi dan pasar modal diprediksi makin cerah di kuartal IV 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×