kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Harga rebound, koleksi saham sektor CPO


Selasa, 14 Februari 2017 / 07:25 WIB
Harga rebound, koleksi saham sektor CPO


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Prospek cerah harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) global bakal mengangkat harga saham perusahaan CPO. Kemarin (13/2), harga CPO kontrak pengiriman April 2017 di Malaysia Derivative Exchange memang masih melemah sekitar 1,14% menjadi RM 3.036 per metrik ton.

Tapi, walau koreksi, sentimen positif tetap menaungi harga CPO. Malaysia Palm Oil Board melaporkan, persediaan CPO di negeri jiran itu tercatat susut menjadi 1,54 juta ton pada akhir Januari lalu. "Ini merupakan persediaan terendah dalam lima bulan terakhir," kata Yudha Gautama, analis Mandiri Sekuritas.

Selain rendahnya produksi dan persedian CPO Malaysia, katalis positif bagi harga CPO juga datang dari lonjakan permintaan untuk keperluan biodiesel. Kondisi ini setidaknya akan terjadi hingga Maret 2017. "Sehingga, ini memberikan kesempatan investor untuk membeli saham sektor CPO," imbuh Yudha.

Ia menjagokan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) jika mengacu pada sentimen ini. Saham LSIP direkomendasikan buy dengan target Rp 1.950 per saham.

Tren rebound harga CPO juga bakal menguntungkan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Andy Wibowo Gunawan, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, bilang, kenaikan harga CPO berpotensi mengerek kinerja perseroan.

Andy memprediksi, pendapatan SGRO mencapai Rp 3,8 triliun tahun ini. Sementara, laba bersihnya diproyeksikan sebesar Rp 116,8 miliar.

SGRO juga masih bisa memaksimalkan tingginya harga jual rata-rata CPO dengan kenaikan produksi. Sinyal ini sudah muncul sejak kuartal IV-2016 lalu. Pada periode tersebut, produksi perseroan mulai membaik seiring hilangnya efek badai El-Nino.

Produksi tandan buah segar (TBS) SGRO diprediksi mencapai 423.466 ton pada periode tersebut. Angka ini lompat 69,2% ketimbang kuartal sebelumnya. Kebun Kalimantan jadi penyumbang terbesar untuk total produksi inti TBS- SGRO. "Kami merekomendasikan trading buy SGRO dengan target harga Rp 2,250 per saham," kata Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×