Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tetap perkasa, harga platinum tampaknya bisa jadi pilihan investor untuk dikoleksi. Hasil negosiasi dagang dan insiden gangguan suplai di Afrika jadi sentimen penguatan harga platinum.
Mengutip Bloomberg, pada pukul 18.40 WIB, di New York Exchange Merchantile (Nymex) kontrak April 2019 menyentuh level US$ 872,50 per ons troi. Angka ini naik 1,4% dari harga sebelumnya US$ 860,40 per ons troi.
Senior Riset dan Analis Asia Trade Points Futures, Cahyo Dewanto mengatakan ada dua penyebab naiknya harga platinum di perdagangan dunia.
Pertama, adanya gangguan suplai dan produksi di Afrika Selatan dikarenakan adanya demo di 15 perusahaan tambang Afrika Selatan. "Demo tersebut dimotori oleh Asosiasi Pekerja Tambang Dan Konstruksi karena ulah pegawainya dan karena PHK juga. Nah, salah satu perusahaan tambang terbesar yang demo adalah Anglo American Platinum," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (27/2).
Disamping itu, penyebab lainnya yakni mengenai kelanjutan perang dagang yang masih ditunggu oleh pelaku pasar. Hingga kini, kata Cahyo pelaku pasar masih optimistis akan negosiasi dagang. Sebab hal terakhir yang dilakukan Presiden Donald Trump, yakni akan menunda berlakunya tarif impor barang dagangan China pada 1 Maret 2019.
"Hal ini jelas membawa angin segar di sektor manufaktur China, dan mendorong naiknya permintaan bahan baku industri termasuk platinum di China," tandas Cahyo.
Oleh sebab itu, Cahyo menilai harga platinum masih akan melanjutkan penguatan. Besok, harga platinum akan bergerak di kisaran US$ 855.00-US$ 865.00 per ons troi. Sementara sepekan, harga masih menguat di level US$ 850.00 sampai US$ 870.00 per ons troi.
Secara teknikal, harga platinum bergerak di atas garis moving average 50,100 dan 200. Kemudian indikator stochastic juga naik di area 9,6, lalu indikator ADX naik di area 14, indikator CCI juga bergerak naik di area 14 sementara RSI berada di area 14 atau level titik jenuh beli. Namun, Cahyo masih merekomendasikan beli (buy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News