kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga perak tertekan permintaan industri


Minggu, 24 September 2017 / 17:28 WIB
Harga perak tertekan permintaan industri


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Laju penguatan harga perak rupanya tak mampu bertahan lama. Meski sempat menuai sentimen positif dari pelemahan indeks dollar Amerika Serikat (AS) hingga tengah sesi, tapi pada penutupan perdagangan akhir pekan, harga perak tetap ditutup terkoreksi. Bahkan kini harganya telah kembali menyentuh US$ 160 per ons troi.

Mengutip Bloomberg, pada akhir perdagangan Jumat (22/9) lalu perak kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange (Commex) melemah 0,20% ke level US$ 16,98 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Jika dibandingkan harga sepekan sebelumnya perak telah melemah hingga 4,1%.

Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, koreksi harga terjadi karena pergerakan perak kembali dipengaruhi oleh kondisi ekonomi China yang memburuk. Penguatan harga emas 0,22% di akhir pekan tak mampu mengangkat harga perak. Padahal hingga pertengahan sesi harga perak sempat mengekor penguatan emas. "Perak kembali dipengaruhi sifatnya sebagai logam industri," ujar Andri kepada KONTAN, akhir pekan ini.

Sebagian besar logam industri juga ditutup terkoreksi karena kondisi ekonomi China yang mengecewakan. Lembaga pemeringkat Standar & Poor's (S&P) baru saja menurunkan rating utang negeri tirai bambu itu dari AA- menjadi A+. Hal ini semakin menunjukkan kalau aktivitas industri manufaktur China memang tengah melambat.

Meski begitu, Andri menyakini kondisi ini tak akan berlangsung lama. Ia memperkirakan pekan ini perak bisa kembali dipengaruhi sifatnya sebagai komoditas lindung nilai seperti emas. Ketegangan yang kembali memanas di Semenanjung Korea berpotensi meningkatkan permintaan aset lindung nilai.

Pada Sabtu (23/9) pesawat pembom B-1B Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dengan kawalan sejumlah pesawat jet tempur F-15C terbang di kawasan lepas pantai Korea Utara (Korut). AS mengatakan, penerbangan pesawat ini dilakukan untuk menunjukkan opsi militer bisa saja dilakukan oleh Presiden Trump. "Perak bisa kembali menguat dengan catatan ketegangan di Semenanjung Korea kembali memanas," imbuhnya.

Namun peluang penguatan tersebut diperkirakan belum mampu kembali membawa perak masuk ke level US$ 18 per ons troi. Sampai akhir kuartal III 2017, perak hanya mampu bertengger di kisaran US$ 17-US$ 17,50 per ons troi. Kata Andri laju penguatan perak masih dibayangi rencana kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun nanti.

Secara teknikal, saat ini harga perak bergerak di bawah garis moving average (MA) 50, di atas garis MA 100 dan di bawah garis MA 200. Untuk jangka pendek,  harga masih menunjukkan pelemahan, jangka menengah berpotensi menguat dan jangka panjang akan kembali terkoreksi. Sedangkan indikator lainnya malah kompak menguatkan potensi pelemahan. Indikator moving average convegence divergence (MACD) berada di area negatif 0,016, indikator relative strength index (RSI) di level 39 dan indikator stochastic di level 33,5.

Untuk Senin (25/9) perak bisa berada pada rentang harga US$ 16,70-US$ 17,20 per ons troi dan sampai harganya akan bergerak pada kisaran US$ 16,50-US$ 17,80 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×