kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga perak sulit naik sampai akhir tahun


Kamis, 15 November 2018 / 20:21 WIB
Harga perak sulit naik sampai akhir tahun
ILUSTRASI. Perak batangan


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah, kini harga perak kembali menguat. Hal ini tak lepas karena pergerakan indeks dollar yang melemah dan permintaan China terhadap perak.

Mengutip dari Bloomberg, harga perak kontrak pengiriman Desember 2018, hari ini, Kamis (15/11) pada pukul 16.58 naik 0,28% menjadi US$ 14.12 per ons troi. Sementara sepekan harga perak mengalami penurunan 2,10% dari yang sepekan di level US$ 14,42 per ons troi.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, penyebab harga perak memudar selama sepekan tak lepas karena penguatan dollar. Seperti yang diketahui, beberapa pekan lalu, dollar menguat karena adanya keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga secara bertahap hingga akhir tahun ini.

Penguatan dollar AS menjadikan harga komoditas lebih mahal. “Sehingga tidak ada sentimen positif untuk pelaku pasar membeli perak dalam waktu dekat,” ujar Andri kepada KONTAN, Kamis (15/11).

Tak hanya itu, Andri bilang harga perak sempat menyentuh harga terendah yaitu US$ 13,97 per ons troi pada Selasa (13/11). Ia menilai bahwa faktor utamanya adalah turunnya permintaan China sebagai negara yang menguasai industri elektronik terbesar.

“Permintaan China turun karena dampak pengenaan tarif impor dari Amerika. Sehingga permintaan dari China melambat,” pungkasnya.

Tidak heran bahwa harga perak masih akan tergerus hingga akhir tahun ini. Andri melihat dengan kondisi tersebut, pelaku pasar pun akan memilih mengoleksi emas dibanding perak. Pasalnya secara fundamental, Ia menyebut prospek perak masih kurang menjanjikan pelaku pasar dibanding emas.

Apalagi, akan ada kenaikan suku bunga susulan oleh The Fed, akhir tahun ini. Kenaikan bunga The Fed akan mendorong kembali penguatan dollar AS.

Andri menuturkan sebagai komoditas, perak memiliki dua fungsi, yaitu sebagai safe haven dan komoditas industri. Nah, saat ini, bagi pelaku pasar, aset aman yaitu emas. Sementara perak hanya sebagai komoditas industri semata.

“Dan secara tren tahunan pun, harga komoditas logam dasar seperti tembaga, nikel, platinum mengalami penguatan tajam, sementara perak belum sesuai harapan,” tandas Andri.

Ia mengungkapkan bahwa harga perak masih berpotensi naik. Buktinya, harga perak saat ini naik dibanding kemarin, karena lemahnya mata uang dollar di level US$ 14,671.

Harga perak pun diproyeksi naik tinggi tahun depan. Melihat pelemahan dollar di tengah kebijakan moneter Eropa yang longgar. Maksudnya pada semester I-2019 nanti, bank sentral Eropa, ECB akan menaikkan suku bunga karena adanya normalisasi aset, dan rencana Inggris juga akan menaikkan suku bunga pada Maret 2019. Kondisi tersebutlah, diakui Andri melemahkan mata uang dollar, dan dimanfaatkan pelaku pasar untuk membeli perak.

Andri memperkirakan harga perak besok akan berkisar US$ 14,07 sampai US$ 14,27 per ons troi. Sementara sepekan, harga perak akan berada di rentang US$ 14,00 sampai US$ 14,40 per ons troi. Nah, akhir tahun, harga perak akan menyentuh level US$ 14,00 sampai US$ 14,50 per ons troi.

Secara teknikal, Andri melihat saat ini harga perak bergerak di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Untuk jangka pendek, harga masih menunjukkan pelemahan dan disarankan untuk jual. Sama halnya dengan indikator lain, yaitu indikator moving average convegence divergence (MACD) berada di area negatif 0,112, indikator relative strength index (RSI) di level 14 dan indikator stochastic di level 22,5. Andri merekomendasikan jual di harga tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×