kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga perak sepanjang kuartal I-2020 anjlok 21,39% akibat harga emas dan virus corona


Minggu, 05 April 2020 / 13:56 WIB
Harga perak sepanjang kuartal I-2020 anjlok 21,39% akibat harga emas dan virus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi harga perak


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perak tak mampu keluar dari tekanan dan berujung menjadi komoditas logam dengan kinerja terburuk kedua sepanjang kuartal I-2020.

Mengutip Bloomberg, sepanjang triwulan I-2020, harga perak kontrak pengiriman Mei di Commodity Exchange terdepresiasi hingga 21,39% dari level US$ 18,01 menjadi US$ 14,16 per ons troi di akhir kuartal pertama tersebut.

Artinya, pelemahan perak pada periode Januari hingga Maret 2020 tersebut hanya kalah dari platinum, yang mendapat predikat komoditas logam mulia dengan pelemahan terdalam.

Baca Juga: Ada virus corona, harga emas hanya naik 4% di triwulan pertama 2020

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, pelemahan harga perak masih dipengaruhi oleh penyebaran virus corona. Terlebih, karakteristik harga perak mengekor pada harga emas. Sehingga ketika pergerakan si kuning terpapar sentimen negatif, otomatis turut melemah.

“Sementara imbas virus corona kan membuat investor berburu dolar Amerika Serikat (AS) hingga membuat emas pun dijual. Harga emas yang sempat anjlok pada akhirnya turut membuat harga perak ikut anjlok,” kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (4/4).

Wahyu menyebut sebenarnya jika tidak ada sentimen virus corona, perak sangat berpotensi untuk mendekati level US$ 21 per ons troi, bahkan melewatinya. Hanya saja, pergerakan perak masih tergolong komoditas yang lebih volatile, membuatnya bergerak terlalu bebas.

“Perak itu kan komoditas logam mulia yang paling spekulatif dan cenderung bergerak pada rentang lebar dalam jangka waktu pendek. Volatilitas perak inilah yang menarik pelaku pasar untuk berpartisipasi dalam tren yang sedang terjadi di markets,” sebut Wahyu.

Hal tersebut pada akhirnya membuat harga perak anjlok lebih dalam dari emas. Tak ayal, perak pun kesulitan untuk rebound di saat emas sedang menguat. 

Baca Juga: Naik 21%, paladium kembali jadi komoditas logam mulia paling moncer di kuartal I-2020

Kendati demikian, dengan tengah rendahnya suku bunga secara global dan kemungkinan bank sentral membeli emas di pasar, Wahyu melihat ini menjadi peluang positif bagi harga emas. Dus, harga perak pun dapat terangkat secara perlahan. 

“Hanya saja, berbeda dengan emas sebagai safe haven, ancaman resesi global memang kurang mendukung perak tahun ini. Sehingga potensi konsolidasi harga perak lebih mungkin terjadi daripada break out.

Oleh karena itu, Wahyu memprediksi, harga perak akan bergerak dalam rentang US$ 14 - US$ 21 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×