Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Sejumlah sentimen mendongkrak harga nikel ke level tertinggi lebih dari dua tahun. Logam industri diuntungkan dengan posisi dollar AS yang tertekan dan rilis data manufaktur China yang solid.
Mengutip Bloomberg, Senin (4/9) pukul 17.34 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,86% menjadi US$ 12.380 per metrik ton dibanding penutupan pekan sebelumnya. Ini harga tertinggi sejak Juli 2015.
Tak hanya nikel, secara umum harga logam industri meningkat akibat spekulasi pasar yang melambungkan nikel.
"Ada spekulatif buying di mana pasar memanfaatkan sentimen yang cukup positif," jelas Andri Hardianto, analis Asia Tradepoint Futures, Senin (4/9).
Andri memaparkan, data manufaktur China dan Amerika Serikat menjadi dorongan besar para spekulan. Pada akhir Agustus lalu, China merilis realisasi PMI manufaktur sebesar 51,7, atau di atas estimasi 51,3. Lalu, data ISM Manufacturing PMI AS juga rilis di level 58,8, melebihi prediksi 56,3.
Namun, secara teknikal, Andri melihat akan ada peluang koreksi pendek. Pasalnya, kenaikan harga nikel selama tiga hari terakhir terlalu tajam. Faktor beli spekulatif akan memicu koreksi karena adanya aksi profit taking.
Prediksi Andri, besok, harga nikel akan bergerak di rentang US$ 12.000-US$12.250 per metrik ton. Sedangkan, untuk sepekan, akan bergerak antara US$ 12.700-US$12.800 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News