Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia diproyeksikan naik tertinggi di bulan November, atau kenaikan tertinggi dalam sembilan bulan. Proyeksi ini merupakan hasil survei Bloomberg atas lima perkebunan.
Hasil survey itu menemukan, ekspor CPO November dibandingkan bulan sebelumnya naik 2,2% menjadi 1,9 juta ton. Proyeksi ekspor CPO bulanan itu merupakan angka ekspor tertinggi sejak Februari. Demikian data yang diperoleh Blomoberg.
Perlu diketahui, bulan November lalu, harga CPO naik ke level tertinggi 14 bulan. Harga naik karena spekulasi penurunan produksi CPO di Indonesia sejak tahun 1998 . Produksi bisa turun 500.000 ton menjadi 27,5 juta ton tahun ini.
Dorab Mistry , direktur Godrej International Ltd memproyeksikan, harga CPO diproyeksikan 2.625 ringgit (US$ 812) per ton di kuartal kedua. “Produsen berusaha meningkatkan ekspor saat harga naik,” kata Derom Bangun, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia.
Derom memperkirakan, ekspor bulan Desember bisa mencapai 2,2 juta ton. Sepanjang tahun, ekspor CPO Indonesia diproyeksikan bisa mencapai 26,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News