Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Dari Amerika Serikat (AS), Gubernur Oklahoma J. Kevin Stitt mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menyatakan pandemi virus corona sebagai kehendak Tuhan. Ini adalah langkah untuk membatu negara-negara bagian penghasil minyak menghadapi tekanan pasar yang menyebabkan harga kontrak Mei ditutup minus pada pekan lalu.
"Kelebihan produksi minyak terus mengancam ekonomi," kata Stitt dalam surat kepada Trump yang juga diposting lewat Twitter pada Sabtu (25/4) lalu.
Baca Juga: Selain sell in May, IHSG akan menghadapi sejumlah tantangan di bulan depan
Pernyataan force majeure atau kehendak Tuhan akan memungkinkan perusahaan-perusahaan minyak untuk menghentikan operasional tanpa risiko penghentian sewa tanah. Sebenarnya, regulator energi Oklahoma pekan lalu mengatakan bahwa produsen bisa menutup sumur yang rugi tanpa kehilangan sewa. Ini adalah kelonggaran pertama bagi perusahaan-perusahaan minyak AS yang berharap stimulus akibat pasar remuk.
Data Baker Hughes Co yang dirilis Jumat lalu menyebutkan bahwa produsen minyak AS mengurangi aktivitas. Ada 60 pengeboran yang berhenti beroperasi dalam sepekan terakhir. Ini adalah penurunan jumlah rig dalam enam pekan berturut-turut.
Baca Juga: Jiwasraya bikin IHSG jeblok, indeks Shanghai jawara & FTSE Malaysia terbaik di ASEAN
Capital Economics memperkirakan bahwa ekonomi global bisa kontraksi 5,5% tahun ini, jauh lebih dalam daripada krisis finansial global yang turun 0,5%. "Setelah virus dapat dikendalikan, pertumbuhan akan rebound tapi perlu bertahun-tahun untuk kembali ke posisi sebelum virus corona," ungkap Capital Economics dalam catatan yang dikutip Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News