Reporter: RR Putri Werdiningsih, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi setelah naik pada penutupan perdagangan kemarin. Jumat (6/4) pukul 7.30 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 di New York Mercantile Exchange turun 0,63% ke US$ 63,14 per barel dari sebelumnya US$ 63,54 per barel.
Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures turun 0,54% ke US$ 67,96 per barel pada awal perdagangan terakhir pekan ini. Dalam sepekan, harga minyak acuan ini turun 1,99%.
Penurunan harga minyak WTI bahkan lebih tajam. Harga minyak WTI turun 2,77% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Produksi minyak di cekungan Permian, Texas mencapai level tertiunggi sepanjang masa. Memang, masih ada masalah jaringan pipa yang tidak mencukupi.
Tapi produksi minyak wilayah ini terus bertambah dan mencapai 3,08 juta barel per hari di bulan Maret. Total produksi Permian mencapai hampir sepertiga total produksi minyak AS yang kini mencapai sektiar 10 juta barel per hari.
Kemarin harga minyak terangkat oleh kenaikan pasar saham dalam tiga hari beruntun. Analis Commerzbank memgungkapkan, keuntungan di pasar ekuitas AS telah mengabaikan kekhawatiran konflik perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China. Kini investor justru tengah fokus menantikan musim laba kuartalan. "Harga minyak menguntungkan dari cerahnya sentimen umum di pasar," ungkap analis Commerzbank dalam catatan yang dikutip Reuters.
Dilain pihak Phil Glyn, analis Price Futures melihat, harga minyak mentah juga mendapatkan sokongan dari rencana kenaikan harga minyak Arab Saudi. Negara penghasil minyak nomor dua di dunia itu mengumumkan akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah pada Mei.
Harga minyak dibayangi oleh beberapa katalis negatif seperti penguatan dollar AS kenaikan persediaan di negeri Paman Sam. Genscape mengatakan persediaan di Cushing, Oklahoma naik 2,5 juta barel untuk pekan ini hingga 3 April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News