kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak WTI terus tertekan ke US$ 57,71 per barel jelang tengah hari ini


Jumat, 12 Februari 2021 / 10:31 WIB
Harga minyak WTI terus tertekan ke US$ 57,71 per barel jelang tengah hari ini
ILUSTRASI. harga minyak kembali dalam tekanan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Harga minyak kembali turun untuk hari kedua pada perdagangan hari ini. Hal tersebut memperpanjang pelemahan setelah OPEC memangkas perkiraan permintaannya dan International Energy Agency (IEA) mengatakan pasar masih kelebihan pasokan.

Jumat (12/2) pukul 10.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2021 turun 47 sen atau 0,8% menjadi US$ 60,67 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga minyak melemah 0,5%.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) Minyak AS turun 53 sen atau 0,9% menjadi US$ 57,71 per barel. Pada Kamis (11/2), WTI jatuh 0,8%.

Kedua harga minyak acuan ini ditutup pada level tertinggi sejak Januari 2020 pada hari Rabu (10/2), setelah hampir mencapai rekor kenaikan harian berturut-turut.

Harga minyak telah meningkat selama beberapa minggu terakhir karena OPEC dan produsen lain dalam kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ memangkas produksi. Sementara Arab Saudi juga menjanjikan penurunan produksi secara sukarela mulai bulan ini.

"Produksi OPEC kemungkinan akan turun bulan ini dipimpin oleh penurunan di Arab Saudi dan Libya. Ini akan memperdalam defisit pasar global dan mendukung harga," kata Capital Economics.

Baca Juga: Harga minyak lanjutkan pelemahan, Brent ke US$ 60,80 dan WTI ke US$ 57,88 per barel

Sebelum penurunan, indeks kekuatan relatif minyak mentah AS berada pada level paling overbought sejak perang Irak kedua, kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Securities.

"Ada beberapa tanda bahwa pasar bersiap untuk melemah," katanya. Permintaan minyak di seluruh dunia pada 2021 akan pulih lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, kata OPEC.

Sebelumnya, IEA mengatakan, pasokan minyak masih melebihi permintaan secara global, meskipun vaksin COVID-19 diharapkan dapat membantu memulihkan permintaan.

Di sisi lain data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun secara tak terduga minggu lalu. Penurunan lebih dari 6 juta barel terjadi karena penyuling meningkatkan produksi ke tingkat sebelum pandemi. 

Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan hampir 1 juta barel pada persediaan minyak mentah Negeri Paman Sam tersebut.

Namun, persediaan bensin meningkat lebih dari yang diharapkan, naik 4,3 juta barel pada pekan lalu, terhadap perkiraan kenaikan 1,8 juta.

Permintaan bensin selama empat minggu terakhir 10% di bawah waktu yang sama tahun lalu.

Selanjutnya: Harga emas spot melemah ke US$ 1.820 per ons troi jelang tengah hari ini (12/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×