Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) terjerembap ke level US$ 43 per barel. Hari ini, belum ada tanda-tanda rebound bagi harga minyak.
Pada perdagangan Rabu (21/3) pukul 6:47 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2017 di pasar Nymex kembali turun ke US$ 43,47 per barel.
Kemarin, harga minyak untuk kontrak ini ditutup dengan penurunan 2,07% menjadi US$ 43,51 per barel. Ini merupakan level terlemah sejak November 2016 lalu.
Harga minyak Brent juga kemarin sempat terpangkas ke US$ 45,42, meski ditutup di harga US$ 46,91 per barel. Pagi ini, harga Brent di pasar ICE London masih berkisar US$ 46,02 per barel.
Harga mintak mentah dunia sudah terpuruk 15% sejak OPEC dan produsen minyak lainnya sepakat memperpanjang program pemangkasan produksi minyak akhir Mei lalu. Alih-alih mengangkat harga minyak, program ini tak bergigi lantaran produksi minyak dunia tetap berlimpah, juga karena ditopang produksi minyak AS.
Di kubu OPEC, produksi minyak Mei malah menyentuh level tertinggi sejak mereka sepakat memangkas produksi pada akhir 2016 lalu. Salah satu penyebabnya adalah produksi minyak di Libya dan Nigeria yang meningkat karena kedua negara tersebut dibebaskan dari program OPEC tersebut.
Produksi minyak di Libya naik lebih dari 50.000 barel per hari (bpd) menjadi 885.000 bpd Mei lalu, menurut seorang sumber pada Reuters.
Investor juga pesimis dengan data produksi dan pasokan minyak AS yang akan dirilis. American Petroleum Institute (API) akan merilis datanya pada Rabu sore waktu setempat, sementara data resmi pemerintah akan diumumkan keesokan paginya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News