Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah terpeleset lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (18/12). Harga minyak melanjutkan penurunan terdesak data cadangan minyak AS yang meningkat sementara pasar khawatir dengan kemampuan permintaan tahun depan.
Harga minyak jenis Brent diperdagangkan di level US$ 58,95 per barel, turun 66 sen atau 1,1% dari penutupan kemarin.
Sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di pasar berjangka turun 40 sen atau 0,8% menjadi US$ 49,48 per barel.
Baik Brent maupun WTI telah menghapus 30% harganya dari posisi awal Oktober. Pasar khawatir, berlimpahnya pasokan minyak tak akan diimbangi permintaan. Selain itu, pasar juga masih ragu bahwa rencana pemangkasan produksi minyak oleh OPEC sebesar 1,2 juta barel per hari bisa mengembalikan keseimbangan pasar.
"OPEC berencana mengurangi pasokan untuk mengembalikan keseimbangan. Tetapi, data dari Cushing (AS) tetap menunjukkan oversupply. Sementara itu, pasar melihat ada potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi global ke depan," kata Hue Frame, Portofolio Manager di Frame Funds seperti dikutip Reuters.
Kemarin, perusahaan bidang minyak Genscape merilis data bahwa ada kenaikan cadangan minyak AS di Cushing, Oklahoma sebesar 1 juta barel pada 11-14 Desember.
Sementara itu, Energy Information Administration AS memeperkirakan, produksi tujuh produsen terbesar minyak shale AS akan menyentuh rekor 8,03 juta barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News