kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Harga Minyak WTI Menguat di Tengah Potensi Kemajuan Negosiasi AS dan China


Kamis, 24 April 2025 / 17:00 WIB
Harga Minyak WTI Menguat di Tengah Potensi Kemajuan Negosiasi AS dan China
ILUSTRASI. A flare burns excess natural gas in the Permian Basin in Loving County, Texas, U.S. November 23, 2019. REUTERS/Angus Mordant//File Photo


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah WTI berjangka berada di kisaran US$ 62 per barel pada hari Kamis (24/4), setelah turun lebih dari 2% pada sesi sebelumnya. Sebelumnya investor mempertimbangkan potensi percepatan produksi minyak OPEC+ dibandingkan dengan perkembangan perdagangan. 

Seperti dikutip Tradingeconomics, Kamis (24/4), beberapa anggota OPEC+ diperkirakan akan mengusulkan kenaikan produksi yang lebih cepat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni. Sementara Kazakhstan, sebagai sekutu utama, menyatakan tidak dapat memangkas produksi di ladang minyak utamanya dan akan memprioritaskan kepentingan nasional dalam menetapkan tingkat produksi. 

Baca Juga: Meski Rebound, Trennya Harga Minyak Dunia Masih Bearish

Sementara itu, tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok mendukung harga minyak. Laporan  menunjukkan Gedung Putih dapat mengurangi tarif pada Tiongkok hingga 50% untuk memfasilitasi negosiasi. 

Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga mencatat tarif saat ini tidak berkelanjutan. Sementara Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengklarifikasi tidak akan ada pengurangan tarif sepihak yang terjadi. 

Di tempat lain, pembicaraan AS-Iran dapat meringankan sanksi dan meningkatkan pasokan minyak, tetapi sanksi baru AS terhadap sektor energi Iran dipandang sebagai kemunduran untuk negosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×