kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Harga Minyak Naik di Tengah Rencana Pelonggaran Kebijakan Moneter China


Senin, 09 Desember 2024 / 17:57 WIB
Harga Minyak Naik di Tengah Rencana Pelonggaran Kebijakan Moneter China
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A view of the Johan Sverdrup oilfield in the North Sea, January 7, 2020. Carina Johansen/NTB Scanpix/via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik lebih dari 1% pada Senin (9/12) karena China menandai langkah pertamanya menuju pelonggaran kebijakan moneter sejak 2010. Berdasarkan laporan media pemerintah mengutip pertemuan Politbiro, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Reuters, Senin (9/12), harga minyak mentah Brent berjangka naik 94 sen, atau 1,32%, menjadi US$ 72,06 per barel pada pukul 08.52 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 1, atau 1,49%, menjadi US$ 68,20.

"Pelonggaran kebijakan moneter di China kemungkinan menjadi pendorong kenaikan harga minyak, yang mendukung sentimen risiko," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Senin (9/12), Brent ke US$71,34 dan WTI ke US$67,42

Pertumbuhan China terhenti karena jatuhnya pasar properti telah memukul kepercayaan dan konsumsi.

Perlambatan ekonomi China merupakan faktor di balik keputusan kelompok produsen minyak OPEC+ minggu lalu untuk menunda rencananya untuk meningkatkan produksi hingga April.

China akan mengadopsi kebijakan moneter yang cukup longgar, menurut pernyataan resmi dari pertemuan pejabat tinggi Partai Komunis. Istilah ini terakhir kali digunakan pada tahun 2010 ketika berupaya mendukung pemulihan dari krisis keuangan global.

Ketidakpastian setelah jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad juga turut mendukung harga minyak mentah.

Baca Juga: Data Positif Inflasi China Menyokong Kenaikan Harga Minyak

Pemberontak Suriah mengumumkan di televisi pemerintah pada hari Minggu bahwa mereka telah menggulingkan Assad, mengakhiri dinasti keluarga selama 50 tahun dalam serangan kilat yang menimbulkan kekhawatiran akan gelombang ketidakstabilan baru di wilayah yang telah dilanda perang.

"Perkembangan di Suriah telah menambah lapisan ketidakpastian politik baru di Timur Tengah, yang memberikan dukungan bagi pasar," kata Tomomichi Akuta, ekonom senior di Mitsubishi UFJ Research and Consulting.

"Namun, penurunan harga di Arab Saudi dan perpanjangan pemangkasan produksi OPEC+ minggu lalu menggarisbawahi lemahnya permintaan dari China, yang mengindikasikan pasar mungkin melemah menjelang akhir tahun," katanya.

Ia mencatat investor tengah mencermati tanda-tanda awal dampak kebijakan energi dan Timur Tengah yang diharapkan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump terhadap pasar.

Secara terpisah, eksportir utama Saudi Aramco pada hari Minggu menurunkan harga Januari 2025 untuk pembeli Asia ke level terendah sejak awal tahun 2021.

Investor juga bersiap menghadapi minggu yang sarat data, termasuk laporan inflasi utama AS pada hari Rabu yang akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah penurunan suku bunga Federal Reserve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×