kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun tipis setelah rilis data persediaan minyak mentah AS


Kamis, 15 Oktober 2020 / 12:58 WIB
Harga minyak turun tipis setelah rilis data persediaan minyak mentah AS
ILUSTRASI. Harga minyak WTI untuk pengiriman November 2020 di Nymex melemah tipis ke US$ 41,03 per barel


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis pada hari Kamis (15/10) siang setelah menguat dua hari berturut-turut. Pukul 12.47 WIB, harga minyak WTI untuk pengiriman November 2020 di Nymex melemah tipis ke US$ 41,03 per barel dari US$ 41,04 per barel pada akhir perdagangan kemarin.

Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2020 di ICE Futures turun tipis ke US$ 43,30 per barel dari sebelumnya US$ 43,32 per barel.

Data menunjukkan stok minyak mentah AS turun minggu lalu, sementara OPEC+ terlihat mematuhi pakta mereka untuk menurunkan produksi pada bulan September.

Menurut data American Petroleum Institute (API), persediaan minyak mentah turun 5,4 juta barel. Sedangkan persediaan distilat, termasuk solar dan heating oil turun 3,9 juta barel. 

Baca Juga: Harga minyak naik dalam tiga hari berturut-turut hingga Kamis (15/10)

Penurunan ini hampir dua kali lipat ketimbang prediksi analis dalam polling Reuters. "Sebagian besar penurunan terutama akibat Badai Delta yang menutup produksi minyak Amerika Serikat (AS) di Teluk Meksiko dan ini merupakan efek sementara," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior, Asia Pasifik di OANDA kepada Reuters.

Wang Tao, analis teknikal Reuters memperkirakan bahwa harga minyak Brent mungkin turun ke US$ 42,55 per barel, setelah gagal menembus resistance di $ 43,44.

Energy Information Administration akan merilis data mingguannya pada hari Kamis malam, sehari lebih lambat dari biasanya setelah hari libur umum.

Baca Juga: IHSG turun 0,59% ke 5.145 pada akhir sesi I, Kamis (15/10)

OPEC+ mencatat 102% kepatuhan pada kesepakatan pemangkasan produksi bulan September. OPEC+ akan menggelar pertemuan komite teknis pada hari Kamis untuk meninjau ulang pasar minyak.

Riset ANZ menyebut, kenaikan tajam impor minyak mentah China pada bulan September dan pembelian oleh penyuling India menjelang dua festival besar turut menopang harga minyak.

Baca Juga: Kurs rupiah spot berada di Rp 14.718 per dolar AS pada Kamis (15/10) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×