kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun Tipis Jelang Akhir Pekan


Jumat, 06 Mei 2022 / 08:28 WIB
Harga Minyak Turun Tipis Jelang Akhir Pekan
ILUSTRASI. Harga minyak stabil di bawah tekanan dari dolar yang lebih kuat dan penurunan di pasar saham global.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melemah tipis menjelang akhir pekan. Harga minyak WTI kontrak Juni 2022 di Nymex turun 0,72% ke US$ 107,48 per barel pada Jumat (6/5) pukul 8.20 WIB. 

Sedangkan harga minyak Brent kontrak Juli 2022 di ICE Futures turun 0,73% ke US$ 110,09 per barel dari posisi kemarin pada US$ 110,90 per barel.

Harga minyak stabil di bawah tekanan dari dolar yang lebih kuat dan penurunan di pasar saham global. Harga minyak ditopang oleh kekhawatiran pasokan setelah Uni Eropa (UE) menyusun rencana sanksi baru terhadap Rusia termasuk embargo minyak mentah.

Baca Juga: Harga Emas Turun Sepekan Saat Suku Bunga Acuan Naik

Dolar AS rebound ke level tertinggi sejak Desember 2002, sehari setelah Federal Reserve menegaskan akan mengambil langkah agresif untuk memerangi inflasi. Dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Wall Street anjlok pada perdagangan kemarin karena investor melepaskan investasi berisiko, khawatir The Fed akan menaikkan suku bunga lebih banyak tahun ini untuk menjinakkan inflasi.

Proposal sanksi Uni Eropa termasuk menghapus impor produk olahan Rusia pada akhir 2022 dan larangan semua layanan pengiriman dan asuransi untuk mengangkut minyak Rusia. Proposal ini membutuhkan dukungan suara bulat dari 27 negara di blok tersebut.

"Pasar minyak belum sepenuhnya memperhitungkan potensi embargo minyak Uni Eropa, jadi harga minyak mentah yang lebih tinggi diperkirakan akan terjadi pada bulan-bulan musim panas jika itu disahkan menjadi undang-undang," kata Bjornar Tonhaugen, kepala riset pasar minyak Rystad Energy kepada Reuters.

Baca Juga: Bank Sentral Cile Menaikkan Suku Bunga 125 Basis Points

Jepang mengatakan akan menghadapi kesulitan dalam segera memotong impor minyak Rusia.

Sementara OPEC+ menyetujui peningkatan produksi minyak bulanan moderat. OPEC+ mengabaikan seruan dari negara-negara Barat untuk menaikkan produksi lebih banyak. OPEC+ akan meningkatkan produksi Juni sebesar 432.000 barel per hari, sejalan dengan rencananya untuk melonggarkan pembatasan yang dibuat ketika pandemi menekan permintaan.

"Pembatasan mobilitas di China membebani permintaan minyak, ekspor minyak mentah Rusia yang tinggi pada April dan berkurangnya kapasitas cadangan" di OPEC+," kata Giovanni Staunovo, ahli strategi di UBS.

Panel Senat AS mengajukan RUU yang dapat mengekspos OPEC+ ke tuntutan hukum atas kolusi dalam meningkatkan harga minyak. Kongres telah gagal meloloskan versi undang-undang selama lebih dari dua dekade, tetapi anggota parlemen khawatir tentang kenaikan inflasi dan harga bensin yang tinggi.

Baca Juga: Wall Street Anjlok, Nasdaq Terjun 5% Terkena Aksi Jual Akibat Kenaikan Suku Bunga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×