kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Turun Sepekan Saat Suku Bunga Acuan Naik


Jumat, 06 Mei 2022 / 07:29 WIB
Harga Emas Turun Sepekan Saat Suku Bunga Acuan Naik
ILUSTRASI. Jumat (6/5) pukul 7.15 WIB, harga emas spot melemah 0,21% ke US$ 1.873,29 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun menjelang akhir pekan. Jumat (6/5) pukul 7.15 WIB, harga emas spot melemah 0,21% ke US$ 1.873,29 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Juni 2022 di Commodity Exchange turun 0,09% ke US$ 1.874 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini melemah 1,97%. Sedangkan pelemahan harga emas spot sebesar 1,25% dalam sepekan.

Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mengimbangi dukungan untuk emas batangan dari sikap yang relatif kurang hawkish pada kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS. Mengurangi selera untuk emas di antara pembeli luar negeri, indeks dolar naik 1,3% didorong oleh arus masuk safe haven yang didorong oleh penurunan di Wall Street. Sementara imbal hasil pada surat utang Treasury 10-tahun naik lebih dari 3%. 

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik 1% ke Level US$1.901,30 per ons troi

"Pasar emas melemah karena kenaikan kuat dalam indeks dolar AS, juga lonjakan imbal hasil obligasi," kata analis senior Kitco Jim Wycoff. Dia menambahkan, pasar mungkin telah menyadari bahwa The Fed masih perlu agresif pada kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. 

Wycoff mengatakan, penurunan harga emas dapat terbatas karena aksi jual tajam di Wall Street. Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian termasuk perang Ukraina, suku bunga AS yang lebih tinggi dan imbal hasil obligasi mengangkat biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. 

"Imbal hasil obligasi akan terus meningkat karena ekspektasi bahwa kebijakan moneter dari The Fed dan bank sentral utama lainnya akan lebih diperketat," kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index. Dia menambahkan, hal ini akan membatasi kenaikan emas dalam jangka menengah. 

Baca Juga: Wall Street Anjlok, Nasdaq Terjun 5% Terkena Aksi Jual Akibat Kenaikan Suku Bunga

The Fed pada hari Rabu (4/5) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points, lompatan terbesar dalam 22 tahun. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menambahkan bank tidak mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin di masa depan. 

Pasar juga mencatat klaim tunjangan pengangguran tetap pada level yang konsisten dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×