kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak turun lagi jelang pertemuan OPEC+ di akhir pekan


Rabu, 15 Mei 2019 / 07:44 WIB
Harga minyak turun lagi jelang pertemuan OPEC+ di akhir pekan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat di akhir perdagangan kemarin, harga minyak kembali turun pada pagi ini. Rabu (15/5) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange turun 1,03% ke US$ 61,14 per barel dari posisi kemarin US$ 61,78 per barel.

Harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2019 di ICE Futures pun turun 0,69% ke US$ 70,75 per barel dari hari sebelumnya di angka US$ 71,24 per barel.

Kemarin, harga minyak melonjak setelah eksportir minyak Arab Saudi mengatakan bahwa drone yang membawa peledak diluncurkan ke fasilitas Aramco. Sementara Rusia akan bergabunga dalam pembicaraan OPEC+ pada akhir pekan ini.

Pertemuan di Jeddah pada hari Minggu ini akan menempatkan pondasi untuk keputusan pasokan minyak OPEC+ selanjutnya. OPEC+ di semester pertama telah menurunkan produksi minyak untuk stabilisasi harga. Arab Saudi mengurangi produksi lebih cepat daripada kesepakatan.

Sehingga, Saudi masih memiliki ruang untuk menaikkan produksi tapi masih berada di dalam kesepakatan. Kenaikan ini dilakukan untuk menutup pasokan minyak Iran yang merosot akibat sanksi Amerika Serikat (AS).

Andrey Polischuk, analis energi Raiffeisenbank di Moscoo mengatakan bahwa dengan ketidakpastian ekspor Iran dan ketidakstabilan pasokan Venezuela di tengah krisis, Saudi dan Rusia akan mengambil kebijakan lebih hati-hati, baik itu menaikkan batasan produksi atau menambah produksi sebanyak-banyaknya dalam jangka pendek. "Tapi, tidak akan melepas produksi tanpa kontrol," kata Polischuk seperti dikutip Bloomberg.

Sementara American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah yang lebih besar daripada prediksi. Persediaan minyak mentah AS naik 8,6 juta barel hingga pekan lalu menjadi 477,8 juta barel. Padahal, para analis memperkirakan persediaan minyak akan turun 800.000 barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×