kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Harga minyak terus bergerak ke atas US$ 61


Rabu, 13 Mei 2015 / 11:03 WIB
Harga minyak terus bergerak ke atas US$ 61
ILUSTRASI. Bawang merah


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia masih bergerak positif pada transaksi perdagangan pagi ini (13/5). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Juni naik sebesar US$ 1,08 menjadi US$ 61,83 sebarel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.52 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di level US$ 61,17 per barel.

Pada Selasa (12/5) kemarin, harga kontrak yang sama naik US$ 1,5 menjadi US$ 60,75 sebarel.

Harga minyak masih bertahan di atas level US$ 61 per barrel seiring meredanya isu suplai minyak yang melimpah di AS. Memang, harga minyak sudah mulai bergerak naik dari posisi terendahnya dalam enam tahun pada Maret seiring pengurangan pengoperasian rig di AS ke level terendah sejak September 2010.

Sentimen lainnya adalah prediksi Energy Information Administration (EIA) yang memangkas tingkat produksi minyak AS. Data EIA menunjukkan, cadangan minyak AS hingga 1 Mei sudah jatuh menjadi 487 juta barel.  

"Pasar minyak dipengaruhi oleh adanya skenario penurunan produksi minyak di AS. Kecemasan yang terjadi saat ini adalah harga minyak akan naik lebih tinggi sehingga menstimulasi produksi sehingga meningkatkan pengoperasian rig," jelas Michael McCarthy, Chief Strategist CMC Markets di Sydney.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Juni naik 0,8% menjadi US$ 67,40 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×